Manado, BeritaManado.com — Harga tomat di pasar tradisional kembali melejit.
Sejak Kamis (12/1/2023) kemarin, harga tomat per 1 Kg yaitu Rp30 ribu.
Kenaikan harga tersebut dipicu oleh cuaca ekstrim yang akhir-akhir ini melanda Sulawesi Utara sehingga panen tomat jadi tidak optimal.
Dalam rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) dari Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara (BI Sulut) di awal Januari 2023, harga bawang, rica dan tomat (Barito) sudah menjadi perhatian.
“Selain beras, komoditas strategis bawang merah, rica/cabai rawit, dan tomat (Barito) juga mendorong inflasi Sulut dengan total andil 0,329 persen (mtm),” ujar Kepala Perwakilan BI Sulut Andry Prasmuko.
Komoditas tomat sendiri mencatatkan kenaikan IHK dari 53,73 ke 175,37 atau sebesar 226,39 persen (mtm) di Kota Manado, dan merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Naiknya harga tomat saat ini juga bermula dari pasokan tomat jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang cenderung berkurang.
Dipicu oleh cuaca yang ekstrim, maka kenaikan harga tidak bisa dihindari.
Salah satu pembeli di Pasar Bersehati yang ditemui BeritaManado.com, Vritsylia mengatakan, sebagai ibu rumah tangga, memang kesulitan dengan harga yang makin naik.
Namun, dirinya juga mengaku tidak ada pilihan lain sehingga harus pintar-pintar dalam mengelola keuangan rumah tangga.
“Mau bagaimanapun, harga tomat pasti naik, kami paham karena dengan cuaca yang seperti ini, dari panas terik tiba-tiba badai. Jadi kita menyesuaikan dulu ini bagaimana, meski berharap, cuaca dan harga cepat normal,” kata Vritsylia, asal Mapanget.
Sementara, BMKG pun telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim di Provinsi Sulawesi Utara dan pada Jumat (13/1/2023) ini masih diprediksi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
(srisurya)