Manado, BeritaManado.com – Kota Manado mengalami perkembangan yang stabil dalam hal harga dan ketersediaan stok beras, sambil tetap memantau potensi kebakaran hutan. Berdasarkan informasi dari distributor-distributor beras terkemuka di wilayah tersebut, kondisi pasar beras terlihat menggembirakan, Selasa (19/3/2024).
Menurut Handri dari CV. Erlang, stok beras di distributor mencapai 350 – 400 Ton, dengan tambahan 200 Ton yang diharapkan masuk minggu depan. Harga beras juga mengalami penurunan, turun dari Rp 14.375 per kg menjadi Rp. 14.150 per kg setelah Hari Raya Idul Fitri.
Sementara itu, Sutanto Leim dari CV. Cahaya Nabati melaporkan bahwa meskipun stok beras terbatas dengan hanya 120 Kg tersisa, pesanan baru sebanyak 4,5 Ton telah dipesan dari daerah Kotamobagu Desa Dumuga, diperkirakan tiba minggu depan. Namun, harga naik dari Rp.925.000 menjadi Rp.950.000 per 60 Kg.
Di sisi lain, CV. Sembako Nusantara mengumumkan memiliki stok sekitar 700 Ton, cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat. Meskipun harga beras masih tinggi karena daerah lain belum memulai panen, diharapkan adanya banyak suplai stok beras pada bulan April 2024, terutama dari daerah Sidrap dan sekitarnya.
Sementara itu, Bulog Divre SulutGo mengonfirmasi stabilitas stok beras, dengan tambahan impor dari Pakistan sebesar 12.406 Ton. Langkah ini diambil untuk memperkuat stok Pangan Nasional menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah tahun 2024. Meskipun demikian, Bulog tetap memprioritaskan penyerapan beras dalam negeri dan menegaskan stok akan aman hingga bulan Juni 2024.
Selain itu, harga bahan pokok penting lainnya di Kota Manado. Meskipun beberapa komoditi mengalami kenaikan harga, seperti beras Serayu super, harga bahan pokok lainnya, seperti cabai rawit dan ikan kembung, mengalami penurunan harga, memberikan sedikit bantuan bagi konsumen dalam menghadapi tekanan ekonomi.
Pemerintah setempat tetap waspada terhadap risiko kebakaran hutan, mengingat potensi dampak negatifnya terhadap pasokan pangan dan lingkungan. Ini menjadi bagian penting dari upaya memastikan stabilitas pasokan pangan dan harga di Kota Manado.
***/Deidy Wuisan