Bitung, BeritaManado.com – Siapa sangka jika guru honorer asal Pulau Lembeh ini bakal mendapat undangan khusus dari Istana Negara untuk mendapat penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Guru honorer itu adalah Adriani Bawues yang didaulat mendapat salah satu kategori penghargaan di acara Hari Kartini 2022 Bidang Pendidikan yang akan diserahkan tanggal 21 April 2022 mewakil Sulawesi Utara (Sulut).
Undangan itu ditujukan ke Gubernur Sulut, Olly Dondokambey oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dan penentuan penghargaan itu berdasarkan Surat Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) Nomor B-19/OASE-KIM/IV/2022 Tanggal 14 April 2022.
Mengacu ke surat itu, ada sepuluh perwakilan penerima penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia oleh OASE Kabinet Indonesia Maju untuk hadir pada acara puncak Peringatan Hari Kartini Tahun 2022 di Istana Negara Jakarta pada tanggal 21 April 2022.
Terpilihnya Adriani sebagai salah satu penerima penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia bidang pendidikan membuat Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri bangga.
Menurut Wali Kota, apa yang dilakukan Adriani adalah contoh nyata bahwa persoalan pendidikan menjadi tanggungjawab semua pihak, sehingga perlu kolaborasi untuk bersama-sama mengambil bagian dalam menyelesaikan persoalan pendidikan.
“Kedepannya, kami berharap ada Adriani-adriani lain yang muncul membantu menyelesaikan permasalah pendidikan demi pedidikan generasi muda kita,” kata Maurits, Senin (18/4/2022).
Sementara itu, Adriani dinyatakan layak untuk mendapatkan penghargaan itu atas dedikasinya sebagai guru honorer di SMP Negeri 15 Satap Bitung tepatnya di Kelurahan Doorbolaang Kecamatan Lembeh Selatan dari tahun 2007 sampai sekarang.
Ketika Adriani masuk untuk menggajar di sekolah itu tahun 2007, saat itu Kelurahan Doorbolaang termasuk daerah terpencil yang berhadapan langsung dengan Laut Maluku dan hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 15 Kilo Meter dari Kelurahan Papusungan atau menggunakan jasa perahu taksi dari Pelabuhan Ruko pateten yang memakan waktu dua jam menggarungi lautan Selat Lembeh dan Laut Maluku.
Sejak merantau dari Kepulauan Talaud dan menetap di Kelurahan Doorbolaang tahun 2000, dengan melihat keadaan terlebih khusus di SMP Negeri 15 Satap Bitung yang minim mengajar, yakni hanya terdapat satu tenaga guru PNS yang merangkap sebagai Kepala Sekolah.
Adriani terpanggil untuk mengajar sebagai tenaga guru sukarela dan diberi insentif sebesar Rp 50.000, dengan tugas yang berat diperhadapakan dengan banyaknya angka siswa putus sekolah.
Namun kini, kegigihan perempuan berusia 51 tahun ini membuahkan hasil dan kini anak-anak Kelurahan Doorbolaang mampu melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi serta ia didaulat sebagai salah satu penerima penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia oleh OASE Kabinet Indonesia Maju.
(***/abinenobm)