TOMOHON – Sebelumnya, Gunung Lokon kembali dikabarkan meletus lagi dan mengeluarkan awan panas ke udara dengan ketinggian sekitar 3.000 meter pada pukul 10.42 Wita.
“Letusan ini lebih besar dari sebelumnya, tetapi hanya mengeluarkan abu vulkanik, tidak disertai dengan lahar, dan kami tetap mengingatkan seluruh pengungsi memakai masker supaya tidak mengalami gangguan pernapasan,” kata Koordinator Posko lapangan tanggap darurat bencana PMI Sulawesi Utara Irwan Lalegit.
Lalegit mengatakan, hingga Minggu ini jumlah pengungsi sudah mencapai angka 4.868 jiwa dari 1.355 kepala keluarga yang tersebar di delapan tempat, yang berasal dari Kelurahan Kinilow I, sebagian Kakaskasen, Tinoor I dan II serta Rungku Wailan.
Warga yang diungsikan tersebut kata Lalegit adalah yang bermukim di kawasan rawan bencana dua pada radius tiga kilomter dari Kawah Tompuluan, agar tidak menjadi korban letusan Gunung Lokon.(abm)
TOMOHON – Sebelumnya, Gunung Lokon kembali dikabarkan meletus lagi dan mengeluarkan awan panas ke udara dengan ketinggian sekitar 3.000 meter pada pukul 10.42 Wita.
“Letusan ini lebih besar dari sebelumnya, tetapi hanya mengeluarkan abu vulkanik, tidak disertai dengan lahar, dan kami tetap mengingatkan seluruh pengungsi memakai masker supaya tidak mengalami gangguan pernapasan,” kata Koordinator Posko lapangan tanggap darurat bencana PMI Sulawesi Utara Irwan Lalegit.
Lalegit mengatakan, hingga Minggu ini jumlah pengungsi sudah mencapai angka 4.868 jiwa dari 1.355 kepala keluarga yang tersebar di delapan tempat, yang berasal dari Kelurahan Kinilow I, sebagian Kakaskasen, Tinoor I dan II serta Rungku Wailan.
Warga yang diungsikan tersebut kata Lalegit adalah yang bermukim di kawasan rawan bencana dua pada radius tiga kilomter dari Kawah Tompuluan, agar tidak menjadi korban letusan Gunung Lokon.(abm)