Kaltim, BeritaManado.com – Greenpeace Indonesia mengungkap bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) kekinian sedang mengalami krisis air.
Seperti dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, Greenpeace Indonesia bahkan menyebut, krisis tersebut telah terjadi sebelum IKN mulai dibangun.
Krisis ini semakin diperparah setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai membangun IKN.
“BMKG juga melihat akan terjadi krisis khususnya di 2020 kemarin dan sampai sekarang karena cuaca meningkat dan terkait juga dengan kekeringan yang panjang,” kata Forest Campaigner Team Leader Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, dalam siaran langsung Instagram bersama @independenid, Rabu (17/7/2024).
Bila pemerintah tak menganggap serius krisis tersebut, kata dia, diprediksi akan terjadi privatisasi air oleh para pengusaha kepada masyarakat di sekitar IKN.
Arie pun menyarankan agar pemerintah terlebih dahulu membuat regulasi yang tepat terkait persoalan air.
Tak hanya itu, perbaikan akan masalah iklim yang ada di sana juga penting, sebelum kemudian pembangunan dilanjutkan.
“Kalau dalam konteks bisnis, dia akan melihat bahwa air ini akan menjadi sangat dibutuhkan di IKN. Sehingga modal dan teknologi itu harus dikontrol,” kata Arie.
Semisal kata dia, pembangunan waduk di IKN yang di antaranya digarap oleh bisnis Arsari Grup.
Perusahaan tersebut, kata dia, telah memegang proyek pembangunan air bersih di IKN yang nilainya mencapai Rp4,7 triliun.
Arie pun taj segan mengkritik bahwa kondisi tersebut sarat kepentingan elit oligarki.
“Sejak awal kita sudah teriak kalau IKN ini sudah di kavling oleh elit-elit oligarki yang memiliki wilayah itu sehingga proses perjalanannya tidak mulus. Termasuk salah satu waduk yang di sana juga punya grup Arsari, itu terafiliasi secara politik ke pemerintahan Prabowo,” tutur Arie.
Menariknya lagi, dia menilai kalau pembangunan IKN kekinian tampak hanya untuk kepentingan oligarki.
Sebab itu, Greenpeace Indonesia meminta pemerintah terlebih dahulu menyelesaikan hak dasar masyarakat atas tanah serta akses air bersih yang cukup di sekitar IKN.
(jenlywenur)