Jakarta, BeritaManado.com — Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, lebih tertarik membahas penyelesaian sengketa tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurutnya, penyelesaian masalah segera mungkin jauh lebih penting dari pada membahas soal pelibatan influencer dan relawan untuk mempromosikan IKN.
Pernyataan ini dilontarkan Hasto Kristiyanto kala menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela wayangan dengan lakon ‘Sumatri Ngenger’ di Sekolah Partai PDIP, Sabtu (3/8/2024) malam.
Hasto kemudian menggarisbawahi bahwa kekuasaan yang dimiliki presiden adalah sejatinya untuk rakyat, bangsa dan negara.
“Ya karena kita melihat kekuasaan dibangun sepertinya dengan polling, dengan influencer, dengan relawan. Kekuasaan harus dibangun dengan kemanfaatannya bagi rakyat, bagi bangsa dan negara,” jawab Hasto, seperti dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com, Minggu (4/8/2024).
Bagi PDI Perjuangan, daripada mengundang pihak-pihak tersebut, kata dia, sebaiknya jelang 17 Agustus 2024 dijadikan momentum penyelesaian berbagai persoalan terkait dengan tanah itu dengan cara-cara yang berkeadilan.
Pria asal Yogyakarta itu juga mengutip rekomendasi Rakernas kelima PDI Perjuangan beberapa waktu lalu, terkait sengketa tanah di IKN.
Menurutnya, Rakernas V Partai mendorong penyelesaian persoalan sengketa tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tentunya, kata dia, dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara, mendesak pemerintah untuk menyelesaikan sengketa tanah adat dengan penuh rasa keadilan.
“PDI Perjuangan akan lebih tertarik terhadap hal-hal tersebut daripada melibatkan para influencer yang nampaknya indah, tetapi sebenarnya ada suatu berbagai persoalan yang belum diselesaikan,” pungkas Hasto.
(jenlywenur)