Manado, BeritaManado.com – Anggota DPRD Manado, Jeane Laluyan, angkat bicara terkait gonjang-ganjing dana rohaniawan.
Hal ini diungkapkannya menanggapi pernyataan Jurani Rurubua yang juga anggota DPRD Manado dalam siaran podcast salah satu media.
Menurutnya, insentif rohaniawan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Manado itu bukan dana Bantuan Sosial (Bansos).
“Harus bedakan mana Dana Sosial dan mana Dana Insentif. Saya pun sudah berkoordinasi dengan BKSUA dan Kesra mengenai masalah ini, dan saya mendapat penjelasan yang jelas dan masuk akal, karena ini bentuknya dana Insentif bukan Bansos,” kata Jeane Laluyan, Rabu (20/1/2022).
Penjelasan dari BKSUA dan Kesra, kata dia, sudah jelas bahwa dana rohaniawan yang diberikan itu berbeda karena situasi jarak, dan intensitas pelayanan yang berbeda.
“Berdoa saja, jika ekonomi sudah membaik, saya juga orang yang pertama akan mengusulkan bantuan sosial ke tempat ibadah dimaksimalkan. Semoga ini tidak menjadi salah kaprah antara rohaniawan ke pemerintah,” ucap Srikandi PDI Perjuangan itu.
Sehingga, dia menyarankan sabahabatnya itu untuk berkoordinasi dengan Kesra dan BKSUA agar tidak menjadi polemik di mata masyarakat.
“Sebaiknya berkoordinasi langsung dengan Kesra dan BKSUA agar ini tidak menjadi bola panas yang membuat keresahan di masyarakat,” ucapnya.
Ditambahkannya, Pemerintah Kota Manado tetap peduli dengan rohaniawan.
“Di masa pandemi ini di bawah arahan Andrei Angouw – Richard Sualang, Pemkot Manado masih menyisihkan Rp2,1 Milyar untuk dana rohaniawan,” tandas Ketua Baguna Manado itu.
(BennyManoppo)