Bitung – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GmnI) Kota Bitung menilai Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie asal bicara. Padahal menurut Katua GmnI Kota Bitung, Edwin Tumurang, sebagai tokoh nasional Ical harus lebih menonjolkan sosok kenegarawan dalam berbicara di depan publik, tidak asal bicara.
“Kami sangat menyangkan pernyaan Pak Ical yang menyindir Soekarno soal perempuan padahal ia sebagai tokoh nasional lebih bijak dalam berkomentar,” kata Tumurang, Senin (28/5).
Menurut Tumurang, sebagai manusia, Soekarno pasti punya kelebihan dan kekurangan. Ia merasa sebagai generasi penerus sudah sepatutnya menempatkan posisi Presiden Pertama itu di tempat terhormat.
“Selama menjabat Presiden, Soekarno tak pernah memanfaatkan posisinya untuk kepentingan ekonomi, atau mencampuradukkan urusan politik dan bisnis,” katanya.
Sebaliknya, menurut Tumurang, Aburizal membaurkan antara politik dan bisnis tidak seperti Soekarno. Bahkan ia menilai Aburizal mestinya bekerja keras untuk membuktikan niatnya menjadi presiden bukan bagian dari upaya memuluskan kepentingan keluarga dan kerajaan bisnisnya.
“Dalam kasus Lumpur Lapindo misalnya, Aburizal wajib menuntaskan kewajibannya kepada korban. Tapi justru ia bersikap sebaliknya dan mengalihkan tanggung jawab kepada negara,” jelasnya.
Pernyataan Aburizal disampaikan ketika mengukuhkan Alex Noerdin sebagai anggota Dewan Kehormatan MKGR di Hotel Sultan, Sabtu (27/5) lalu. Dalam pidatonya, Aburizal mengatakan tidak akan meniru jejak Soekarno jika terpilih sebagai presiden, yakni memberikan perhatian lebih kepada perempuan cantik.(EN)