Manado, BeritaManado.com — Kemarin, Senin (1/6/2020) bangsa Indonesia memperingati hari lahir pancasila di tengah situasi pandemi COVID-19.
Pancasila yang merupakan ideologi dan falsafah hidup bangsa Indonesia tentunya harus menjadi tumpuan yang kuat untuk menghadapi ancaman virus mematikan ini.
“Sebagai milenial, berkaitan dengan situasi bangsa saat ini saya memahami ideologi pancasila dengan nilai-nilai persatuan, kemanusiaan, dan keadilan yang sepatutnya diterapkan di tengah suasana pandemi covid-19 dan juga dengan budaya gotong royong yang sudah ada sejak dulu di tengah-tengah bangsa kita,” ujar Mahasiswi Unima, Gloria Pangkey, kepada beritamanado.com, Senin (1/5/2020), melalui pesan daring.
Menurutnya, Menuju New Normal sudah sepantasnya bangsa Indonesia menerapkan nilai-nilai gotong royong yang selalu disuarakan Bung Karno di tengah-tengah kehidupan masyarakat saat ini, sebab itu merupakan inti dari pancasila.
“Sikap empati, menunjukkan sikap kekeluargaan lewat perbuatan nyata kita dengan membantu mereka yang membutuhkan, dan memiliki perasaan sepenanggungan. Sikap sepenanggungan berarti tidak mementingkan diri sendiri, namun juga memikirkan kepentingan orang lain,” ungkapnya.
Ia meyakinkan, jika masyarakat memiliki sifat-sifat itu, tentu bangsa ini bisa bersatu melawan virus corona yang mematikan ini.
“Selain itu, sebagai pemerintah sudah sepantasnya mewujudkan keadilan dengan memberikan bantuan yang setara kepada masyarakat yang terdampak, berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing,” ujarnya.
Ia menambahkan, semua dari anak bangsa pasti mengharapkan situasi yang kita alami saat ini akan segera berakhir, namun kita pun harus siap menghadapi kenyataan apapun yang ada di depan.
“Maka dari itu tantangan yang akan dihadapi milenial ke depan, salah satunya adalah belajar mandiri. Melakukan sesuatu sendiri, bekerja dan belajar sendiri tanpa mengandalkan bantuan orang lain. Seperti keadaan pendidikan kita saat ini, tanpa inisiatif belajar sendiri anak-anak serta generasi milenial tidak akan bisa menyerap ilmu dengan baik,” tandas Gloria.
(Dedy Dagomes)