Selamat pagi Pdt. Sompe, STh, MPdk, garda depan pemegang Doktrin Trinitas GMIM, Tata Gereja serta Dogmatik GMIM.
Tulisan saya tulis dari tempat tidur karena masih dalam proses penyembuhan.
Semoga pendeta dan keluarga dalam keadaan sehat.
Yang terkasih tuan Pdt Sompe.
Hari ini sebagai warga GMIM yang awam, ada kegelisahan menyeruak.
Saya merasa ada beberapa hamba Tuhan yang entah karena faktor apa, mulai melakukan praktik terbuka, penyimpangan dari ajaran dan pengakuan iman GMIM.
Apa itu?
Dalam iklim pilkada, gereja telah berubah seperti kuil atau pesugihan.
Menjadi tempat meminta restu semua pasangan calon (paslon).
Semua gereja dianggap memiliki kekuatan spritual dan motivasi kuat.
Dan para hamba Tuhan mulai melakukan ritual pengurusan bagi para paslon.
Pertanyaan saya, apakah GMIM dapat mengutus seorang calon yang secara ekstrim saya katakan bukan saja tidak seiman tapi jauh dari doktrin Trinitas atau pengakuan iman GMIM?
Dan ini berulang kali dilakukan oleh para atau beberapa pendeta secara vulgar dan dipertunjukan lewat media sosial.
Saya mohon penyimpangan ini harap segera dihentikan.
Karena kalau terus dibiarkan ujungnya akan menyesatkan iman jemaat.
Surat ini saya kirimkan kepada yang mutabir Pdt Sompe, karena ajaran iman GMIM menjadi tanggung jawab, karena pendetalah yang menjabat sebagai Wakil Ketua BPMS Biang Ajaran.
Shalom.
Oleh: Karel Najoan, mantan Anggota BPPS GMIM
Ket: Tulisan telah mendapatkan persetujuan dari yang bersangkutan untuk dimuat