Manado, BeritaManado.com – Gempabumi tektonik terjadi pada Kamis (16/11/2023) pukul 06.26.17 WIB di wilayah Laut Sulawesi, Manado, Sulawesi Utara.
Dalam rilis BMKG, gempabumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,98° LU ; 124,14° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 Km arah Barat Laut Kota Manado, Sulawesi Utara pada kedalaman 300 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (Intraplate) Sangihe yang tersubduksi ke bawah laut Sulawesi,” kata Dr. Daryono SSi, MSi Kepala Pusat
Hasil analisis mekanisme sumber, kata Daryono, menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
BMKG mencatat, Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kepulauan Sula, Tidore, Halmahera Barat dan Taliabu dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini “Tidak Berpotensi Tsunami”.
Hingga pukul 06.44 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Daryono.
BMKG juga meminta agar warga menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.*
TamuraWatung