Manado, BeritaManado.com — Berpulangnya Freddy Roeroe yang dikenal sebagai wartawan senior Sulawesi Utara (Sulut) yang juga senior di Harian Kompas meninggalkan duka yang dalam, tak hanya bagi keluarga tapi juga masyarakat Sulut.
Kabut duka juga menggelayuti kalangan jurnalis di Sulut atas meninggalnya Freddy Roeroe yang akrab disapa Bung FR.
Michael Umbas, wartawan senior asal Sulut yang kini berkarya di pusat pun mengungkapkan belasungkawanya.
“Kita kehilangan seorang tokoh jurnalis pejuang. Bung FR mendedikasikan dirinya total demi Sulawesi Utara dalam segala lingkup dan aspek,” ujar Umbas, Senin (13/5/2019).
Umbas melanjutkan, Bung Freddy memberi sumbangsih untuk kemajuan Sulut, dimana dirinya berkontribusi lewat ide dan tulisan untuk berbagai hal strategis terkait Bumi Nyiur Melambai.
“Lebih dari itu sosok FR berada di belakang banyak gagasan kemajuan Sulut,” kata Umbas yang kini dipercayakan Presiden Jokowi sebagai salah satu komisaris BUMN.
Menurut Umbas, Bung Freddy meninggalkan rekam jejak yang akan terus menginspirasi rakyat Sulut.
Beberapa karya Freddy Roeroe bagi Sulut di antaranya, Kongres Minahasa Raya I dan II pada tahun 2000 dan 2002.
“Bung Freddy ikut mengamplifikasi gagasan Sam Ratulangi terkait posisi Sulut yang sangat strategis di Pasifik secara geopolitik, geostrategis dan ekonomi global,” ujar Umbas yang mengaku pernah dimentori Freddy sewaktu menjadi koresponden Harian Sinar Harapan di Sulut.
Umbas juga mengatakan, Freddy Roeroe boleh berpulang tapi ide dan gagasannya harus dirawat dan diperjuangkan.
Freddy Roeroe yang adalah pemegang Press Card Number One dari PWI meninggal Jumat (10/5/2019). Jenazahnya disemayamkan selama beberapa hari di rumah duka di Sario Tumpahan Lingkungan III, Manado.
Jenazah Bung Freddy akan dimakamkan di Pekuburan Keluarga, Kakaskasen, Tomohon, Selasa (14/5/2019) hari ini.
(***/Sri)