Bitung, BeritaManado.com – Festival Kuala Girian 3 bakal digelar mengikuti standar pelaksanaan iven yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Menurut Ketua Panitia Festival Kuala Girian 3, Valen Laratmase, standar Kemenparekraf yang wajib diterapkan adalah standar protokol kesehatan berbasis Cleanliness Health Safety Environment (CHSE).
“Walaupun digelar secara virtual, namun kami masih tetap menerapkan standar protokol kesehatan berbasis CHSE seperti ketentuan dari Kemenparekraf,” kata Valen, Kamis (30/09/2021).
Standar itu kata dia, wajib dituangkan dalam SOP iven mulai dari persiapan iven hingga pelaksanaan harus mengikuti protokol kesehatan ketat.
“Cukup berat tapi kami coba menyesuaikan demi menunjang pariwisata dan ekonomi kita di tengah pandemi,” katanya.
Dengan menerapkan standar CHSE, jelas Valen, pihaknya mewajibkan semua orang yang hadir di lokasi iven untuk menjalani swab antigen tanpa terkecuali.
“Jumlah orang yang hadir di lokasi juga dibatasi serta peserta yang akan ikut ambil bagian diatur kehadirannya untuk menghindari kerumunan. Semua protokol kesehatan di lokasi dikontrol dan kami juga menyiapkan Satgas untuk mengontrol itu,” jelasnya.
Standar CHSE adalah standar kesehatan yang harus diterapkan di seluruh tempat pariwisata, agar perekonomian Indonesia tetap berputar.
Standar ini adalah prosedur protokoler kesehatan dan keselamatan berpariwisata menjadi modal utama dalam menumbuhkan rasa kepercayaan turis, kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Festival Kuala Girian 3 bakal digelar secara virtual tanggal 30 September sampai 01 Oktober dengan sejumlah agenda diantaranya, Penanman Bibit Pohon di Sungai, Parade Paramotor, Talkshow Pemberdayaan Ekonomi, Wisata Air, Lomba Kupas Kelapa, Lomba Cenge-cenge SD, Lomba Pacu Perahu Mini, Lomba Perang Bantal, Lomba Valinggir, Lomba Berteiak, (Bakuku), Lomba Makan Cabe, Pameran Khas Sulut, UMKM Kreatif dan Tarian Budaya.
(abinenobm)