Fernando Melo bersama Elly Lasut
Manado, BeritaManado.com — Vox Populi Vox Dei atau yang lebih dikenal dengan sebutan suara rakyat adalah suara Tuhan menjadi dua sisi yang tak dapat dipisahkan dari kehendak Ilahi.
Dalam berbagai dimensi kehidupan manusia, Tuhan selayaknya mendapatkan tempat tertinggi di dalam kehidupan manusia di itu sendiri meski harus menghadapi pergumulan berat sekalipun.
Dalam konteks politik, khususnya menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Utara ada sebuah fenomena yang terjadi.
Dengan kata lain, bahwa politik yang dibilang sangat dinamis benar-benar terjadi, dimana ada salah satu partai yang sudah terang-terangan mendukung salah satu bakal calon Gubernur, baru baru-baru ini menarik dukungannya dan dialihkan ke bakal calon lain.
Dalam hal ini, bakal calon Gubernur Elly Engelbert Lasut (E2L) jika mengacu pada aturan lama tentang Pilkada, maka pupus sudah harapan untuk mencalonkan diri.
Namun demikian, harapan rakyat Sulut terhadap sosok Elly Lasut untuk menjadi Gubernur Sukut tidak lenyap begitu saja, melainkan harus melalui jalan berliku.
Berkat adanya aturan baru yang tertuang dalam putusan Mahkamah Konstitusi bahwa partai yang tidak memiliki kursi DPRD sekalipun bisa mengusung pasangan calon, akhirnya memuluskan langkah politik Elly Engelbert Lasut.
Hal ini sebagaimana diutarakan pemerhati sosial kemasyarakatan Fernando Melo yang juga salah satu pendukung Elly Engelbert Lasut.
Menurutnya, Elly Lasut layak menjadi orang nomor satu di Sulawesi Utara Sebagai Gubernur atas pilihan rakyat Sulut pada perhelatan pemilihan umum kepala daerah 2024 Sulut.
Salah satu bukti yaiti dengan adanya survey tingkat keterkenalan dan kesukaan kepada Elly Lasut begitu tinggi dibanding dengan pesaing-pesaingnya.
“Hal ini Terbukti dengan adanya beberapa pemain politik yang ingin menjatuhkannya karena mereka sudah tahu Elly Lasut berpeluang besar menjadi Gubernur Sulut. Namun demikian, Elly Lasut tetap bisa maiu sebagai bakal calon Gubernur Sulut,” ujarnya.
Terkini Partai Golkar meninggalkan Elly Lasut padahal sudah terbangun komunikasi politik yang baik sejak Demokrat dan Golkar berjuang untuk meyakinkan DPP agar Elly Lasut bisa dicalonkan.
(Frangki Wullur)