Ivone Bentelu menunjukkan peta zonasi Pulau Bangka kepada wartawan usai rapat
Manado – Menarik, pada pembahasan Ranperda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil antara Pansus dan Pokja di DPRD Sulut, Selasa (14/6/2016) sore, terjadi perdebatan sengit antara Ketua Pansus Edwin Lontoh dan anggota Pansus Ivone Bentelu.
Aspirasi sebagian besar anggota Pansus soal pelabuhan khusus di wilayah pesisir Desa Libas di Pulau Bangka, Minahasa Utara, dirubah menjadi pelabuhan pariwisata yang ditawarkan kepada forum “ditolak” Edwin Lontoh sebagai pimpinan rapat.
“Saya minta Ketua (Edwin Lontoh) konsisten. Mekanisme pengusulan pelabuhan khusus dirubah menjadi pelabuhan pariwisata dilemparkan kepada kami. Ketika sebagian besar anggota Pansus setuju justru pimpinan beralasan perlu konsultasi ke Kementerian. Mestinya diputuskan dulu baru konsultasi. Ketua Pansus tidak konsisten,” jelas Bentelu dengan nada tinggi.
Meskipun sebagian besar anggota Pansus menyetujui pendapat Bentelu namun Edwin Lontoh yang didampingi Sekretaris Pansus, Eddyson Masengi bersikeras keputusan merubah pelabuhan khusus menjadi pelabuhan pariwisata perlu dikonsultasikan ke Kementerian Perhubungan.
“Kita jangan tergesa-gesa, apalagi sesuai keterangan anggota Pokja bahwa ada perencanaan membuat pelabuhan umum, pelabuhan penyeberangan untuk pelayanan masyarakat. Perlu kajian komprehensif sebelum diputuskan,” terang Lontoh. (jerrypalohoon)
Ivone Bentelu menunjukkan peta zonasi Pulau Bangka kepada wartawan usai rapat
Manado – Menarik, pada pembahasan Ranperda Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil antara Pansus dan Pokja di DPRD Sulut, Selasa (14/6/2016) sore, terjadi perdebatan sengit antara Ketua Pansus Edwin Lontoh dan anggota Pansus Ivone Bentelu.
Aspirasi sebagian besar anggota Pansus soal pelabuhan khusus di wilayah pesisir Desa Libas di Pulau Bangka, Minahasa Utara, dirubah menjadi pelabuhan pariwisata yang ditawarkan kepada forum “ditolak” Edwin Lontoh sebagai pimpinan rapat.
“Saya minta Ketua (Edwin Lontoh) konsisten. Mekanisme pengusulan pelabuhan khusus dirubah menjadi pelabuhan pariwisata dilemparkan kepada kami. Ketika sebagian besar anggota Pansus setuju justru pimpinan beralasan perlu konsultasi ke Kementerian. Mestinya diputuskan dulu baru konsultasi. Ketua Pansus tidak konsisten,” jelas Bentelu dengan nada tinggi.
Meskipun sebagian besar anggota Pansus menyetujui pendapat Bentelu namun Edwin Lontoh yang didampingi Sekretaris Pansus, Eddyson Masengi bersikeras keputusan merubah pelabuhan khusus menjadi pelabuhan pariwisata perlu dikonsultasikan ke Kementerian Perhubungan.
“Kita jangan tergesa-gesa, apalagi sesuai keterangan anggota Pokja bahwa ada perencanaan membuat pelabuhan umum, pelabuhan penyeberangan untuk pelayanan masyarakat. Perlu kajian komprehensif sebelum diputuskan,” terang Lontoh. (jerrypalohoon)