BITUNG—Angka kematian ibu dan anak di Kota Bitung dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Hal ini tidak lepas dari peranan para dukun bersalin yang ikut juga mensukseskan program pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak saat bersalin.
“Selain sosialisasi secara kontinyu di tengah masyarakat, peran dukun bersalin juga sagat membantu dalam menekan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr Tommy Sumampouw.
Menurut Sumampuw, para dukun sangat pro aktif dalam menunjang program penekanan angka kematian ibu dan anak. Dimana mereka berkoordinasi dengan tenaga kesehatan seperti bidan disaat melayani persalinan, sehingga proses persalinan bisa dilakukan sesuai dengan prosedur dan standar kesehatan yang baik.
“Malah dalam beberapa tahun ini kita melakukan pendampingan terhadap dukun-dukun bersalin dalam melayani masyarakat dan mereka sangat kooperatif mau bekerjasama,” katanya.
Selain itu, kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan semenjak mengandung sudah sangat tinggi. Mengingat saat ini di Kota Bitung pelayana kesehatan seperti Puskesmas, Pustu hingga Poskesdes sudah tersedia dan siap untuk melayani para ibu-ibu hamil dan bersalin.
“Sepanjang tahun ini saja kasus angka kematian ibu dan anak saat melahirkan hanya 3 kasus, sedangkan tahun 2010 lalu hanya ada 9 kasus. Jadi ada penurunan yang sangat signifikan,” katanya.(en)
BITUNG—Angka kematian ibu dan anak di Kota Bitung dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Hal ini tidak lepas dari peranan para dukun bersalin yang ikut juga mensukseskan program pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak saat bersalin.
“Selain sosialisasi secara kontinyu di tengah masyarakat, peran dukun bersalin juga sagat membantu dalam menekan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr Tommy Sumampouw.
Menurut Sumampuw, para dukun sangat pro aktif dalam menunjang program penekanan angka kematian ibu dan anak. Dimana mereka berkoordinasi dengan tenaga kesehatan seperti bidan disaat melayani persalinan, sehingga proses persalinan bisa dilakukan sesuai dengan prosedur dan standar kesehatan yang baik.
“Malah dalam beberapa tahun ini kita melakukan pendampingan terhadap dukun-dukun bersalin dalam melayani masyarakat dan mereka sangat kooperatif mau bekerjasama,” katanya.
Selain itu, kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan semenjak mengandung sudah sangat tinggi. Mengingat saat ini di Kota Bitung pelayana kesehatan seperti Puskesmas, Pustu hingga Poskesdes sudah tersedia dan siap untuk melayani para ibu-ibu hamil dan bersalin.
“Sepanjang tahun ini saja kasus angka kematian ibu dan anak saat melahirkan hanya 3 kasus, sedangkan tahun 2010 lalu hanya ada 9 kasus. Jadi ada penurunan yang sangat signifikan,” katanya.(en)