AMURANG — Pemasangan alat e-KTP di 17 kecamatan masih menunggu teknisi dan konsorsium (pelaksana) dari Direktorat Jenderal Kependudukan Kementerian Dalam Negeri RI. Meski begitu, seluruh alat telah didistribusikan di seluruh kecamatan yang ada di Minsel.
“Alat untuk e-KTP di 17 kecamatan sudah terkirim, tetapi belum dipasang. Karena masih menunggu teknisi yang dari pusat bersama pelaksananya,” ujar Drs Izak Rey, Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukpencapil) Minsel, Kamis (22/09) tadi diruang kerjanya.
Lanjutnya, teknisi dan pelaksana itu sudah berada di Provinsi Sulut. “Hanya saja, mereka belum langsung ke Minsel. Kabarnya baru minggu depan mereka berada di Minsel. Mereka kan sudah berada di Sulut. Mungkin masih pemasangan di daerah yang jadi pilot project lainnya di Sulut. Tetapi akan turun ke Minsel pasang alat-alat paling minggu depan,” ujar Rey menjelaskan.
Meski begitu, kata Rey mereka telah merampungkan pendataan jumlah penduduk wajib KTP di Minsel sampai September ini yakni berjumlah 164.320 jiwa.
“Mereka sudah ada nomor induk kependudukan (NIK) dan jika sudah terpasang alat di kecamatan, tinggal di buat e-KTP dan gratis,” ungkapnya.
Ditanya mengenai target sampai tahun ini harus terbit e-KTP pada 164.320 jiwa, kata Rey itu tetap diusahakan.
“Seharusnya tahun ini selesai, dan memang ada keterlambatan justru dari pusat. Seperti untuk mendistribusi peralatan itu,” jelasnya.
Sementara Andries Pattyranie, warga Kelurahan Buyungon mengatakan, sampai sekarang belum ada undangan maupun sosiliasi dalam rangka pembuatan e-KTP.
“Sampai sekarang belum ada undangan pada kami membuat e-KTP itu,” ucap Andries.
Lanjut Andries, dirinya mendukung program e-KTP, untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dari pendatang tak dikenal untuk sembarangan membuat tanda pengenal diri. (ape)
AMURANG — Pemasangan alat e-KTP di 17 kecamatan masih menunggu teknisi dan konsorsium (pelaksana) dari Direktorat Jenderal Kependudukan Kementerian Dalam Negeri RI. Meski begitu, seluruh alat telah didistribusikan di seluruh kecamatan yang ada di Minsel.
“Alat untuk e-KTP di 17 kecamatan sudah terkirim, tetapi belum dipasang. Karena masih menunggu teknisi yang dari pusat bersama pelaksananya,” ujar Drs Izak Rey, Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukpencapil) Minsel, Kamis (22/09) tadi diruang kerjanya.
Lanjutnya, teknisi dan pelaksana itu sudah berada di Provinsi Sulut. “Hanya saja, mereka belum langsung ke Minsel. Kabarnya baru minggu depan mereka berada di Minsel. Mereka kan sudah berada di Sulut. Mungkin masih pemasangan di daerah yang jadi pilot project lainnya di Sulut. Tetapi akan turun ke Minsel pasang alat-alat paling minggu depan,” ujar Rey menjelaskan.
Meski begitu, kata Rey mereka telah merampungkan pendataan jumlah penduduk wajib KTP di Minsel sampai September ini yakni berjumlah 164.320 jiwa.
“Mereka sudah ada nomor induk kependudukan (NIK) dan jika sudah terpasang alat di kecamatan, tinggal di buat e-KTP dan gratis,” ungkapnya.
Ditanya mengenai target sampai tahun ini harus terbit e-KTP pada 164.320 jiwa, kata Rey itu tetap diusahakan.
“Seharusnya tahun ini selesai, dan memang ada keterlambatan justru dari pusat. Seperti untuk mendistribusi peralatan itu,” jelasnya.
Sementara Andries Pattyranie, warga Kelurahan Buyungon mengatakan, sampai sekarang belum ada undangan maupun sosiliasi dalam rangka pembuatan e-KTP.
“Sampai sekarang belum ada undangan pada kami membuat e-KTP itu,” ucap Andries.
Lanjut Andries, dirinya mendukung program e-KTP, untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dari pendatang tak dikenal untuk sembarangan membuat tanda pengenal diri. (ape)