Boltim, BeritaManado.com – Kantor kementerian agama (Kemenag) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menyebut ada dua jenis penyakit yang jadi pemicu jamaah haji batal berangkat ke tanah suci mekkah.
Kepala Bimas Haji Kemenag Boltim, Muhammad Ma’mur menyampaikan, ada dua jenis penyakit yang tidak di tolerir masuk ke Arab Saudi.
“Yang pertama adalah gagal ginjal seperti cuci darah dan kedua tubercolosis (TBC),” ujar Muhammad Ma’mur, Jumat (06/03/2020).
Kata dia, dalam Permenkes 15 tahun 2016 tentang Istithaah (mampu) menjelaskan istithaah adalah kemampuan melaksanakan ibadah haji secara fisik, mental dan perbekalan.
Sedang istithaah kesehatan yakni kemampuan kesehatan jemaah haji secara kesehatan fisik dan mental dengan pemeriksaan kesehatan yang terukur.
“Makanya dalam kesehatan haji harus mampu secara fisik,” ucap Ma’mur kepada wartawan BeritaManado.com.
Meskipun ada 1 calon jamaah haji Kabupaten Boltim yang terindikasi sakit permanen. Namun dirinya akan mengunjungi jamaah haji tersebut, jika yakin akan sembuh bisa diberangkatkan.
“Ada penyakit yang memiliki resiko tinggi, karena faktor x sehingga ada pengobatan yang diberikan oleh pihak dokter selama enam bulan sebelum berangkat dan kita kasih interval waktu sudah sejak desember,” bebernya.
Ia pun berharap semua calon jamaah haji Kabupaten Boltim sehat secara fisik dan kesehatan serta segera mengurus segala dokumen.
Jumlah jamaah haji Kabupaten Bolaang Mongondow timur pada tahun 2020 ada 29 orang yang akan diberangkatkan. Meski begitu kemungkinan hanya 28 yang berangkat, karena 1 sakit permanen.
“Saat ini pengurusan pasport sudah selesai, kesehatan tahap 1 juga sudah selesai. tinggal menunggu pelunasan,” terangnya Ma’mur.
Dirinya menambahkan, bila ada calon jamaah haji yang sakit dan tidak bisa berangkat, akan digantikan dengan ahli waris, tapi bermohon disini dan ada surat kesehatan dri dokter bahwa dirinya sakit permanen.
“Kalau tidak mampu akan di ahli wariskan,” pungkas Kasi Haji dan Bimas Kemenag Boltim ini.
(RiswanHulalata)