Manado – Keraguan atas hasil pengumuman perekrutan Honor Daerah (Honda) Kategori II (K2), kini mulai bergulir. Pasalnya, DPRD Manado menilai adanya ketidak adilan dalam perekrutan tersebut.
“Saya sudah menerima keluhan dari sejumlah Honda yang mengikuti perekrutan ini. Anehnya, banyak Honda yang sudah mengabdi puluhan tahun, tapi tidak lulus. Sebaliknya yang tidak terdaftar sebagai Honda, maupun yang bekerja baru 3 tahun dinyatakan lolos,” tegas Markho Tampi, Sekretaris Komisi A itu.
Lanjut dikatakannya, pihaknya mencurigai Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKDD) Kota Manado, telah melakukan permainan dalam pemasukan data Honda. Hal ini terbukti, hasil perekrutan tidak berpihak pada yang seharusnya diakomodir.
“Jelas-jelas kami curiga dengan BKDD Manado. Jangan-jangan ada permainan terselubung. Hasil K2 ini mencerminkan ketidak becusan pemerintah memilih Honda mana yang tepat untuk direkrut. Ada Guru-guru yang sudah 15 tahun lebih mengabdikan diri, malah tidak diakomodir. Karena merasa kesal dan sakit hati, mereka akan mogok mengajar,” pungkas Tampi, politisi PDI Perjuangan ini.
Ditambahkannya, pihaknya akan segera menindaklanjuti persolan ini, agar menghindari ketidak adilan terjadi pada proses rekrutmen Honda K2. Komisi yang membidangi pemerintahan dan hukum ini pun akan menelusuri keterlibatan BKDD Manado dalam persoalan ini. (leriandokambey)
Manado – Keraguan atas hasil pengumuman perekrutan Honor Daerah (Honda) Kategori II (K2), kini mulai bergulir. Pasalnya, DPRD Manado menilai adanya ketidak adilan dalam perekrutan tersebut.
“Saya sudah menerima keluhan dari sejumlah Honda yang mengikuti perekrutan ini. Anehnya, banyak Honda yang sudah mengabdi puluhan tahun, tapi tidak lulus. Sebaliknya yang tidak terdaftar sebagai Honda, maupun yang bekerja baru 3 tahun dinyatakan lolos,” tegas Markho Tampi, Sekretaris Komisi A itu.
Lanjut dikatakannya, pihaknya mencurigai Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat (BKDD) Kota Manado, telah melakukan permainan dalam pemasukan data Honda. Hal ini terbukti, hasil perekrutan tidak berpihak pada yang seharusnya diakomodir.
“Jelas-jelas kami curiga dengan BKDD Manado. Jangan-jangan ada permainan terselubung. Hasil K2 ini mencerminkan ketidak becusan pemerintah memilih Honda mana yang tepat untuk direkrut. Ada Guru-guru yang sudah 15 tahun lebih mengabdikan diri, malah tidak diakomodir. Karena merasa kesal dan sakit hati, mereka akan mogok mengajar,” pungkas Tampi, politisi PDI Perjuangan ini.
Ditambahkannya, pihaknya akan segera menindaklanjuti persolan ini, agar menghindari ketidak adilan terjadi pada proses rekrutmen Honda K2. Komisi yang membidangi pemerintahan dan hukum ini pun akan menelusuri keterlibatan BKDD Manado dalam persoalan ini. (leriandokambey)