
Bitung, BeritaManado.com – Pasca diperiksa Kejaksaan Negeri Kota Bitung terkait kasus dugaan penyalahgunaan bantuan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI di Kelurahan Batuputih Atas Kecamatan Ranowulu, Nabsar Badoa dikabarkan sibuk mencari suaka.
Ketua DPK Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Kota Bitung ini disinyalir sibuk mencari dukungan dengan harapan dirinya bisa lolos dari kasus penyalahgunaan bantuan nelayan di Kelurahan Batuputih Atas, yakni cold storage.
Dugaan mencari suaka itu makin menguat setelah Ketua DPP PKP Sulut, Ronald Pauner memposting foto dirinya bersama Nabsar bertemu dengan sejumlah pengurus DPP PKP.
Foto itu diposting Ronald di media sosial, facebook tanggal 01 Februari 2022 dengan caption, “Ketua DPK PKP Kota Bitung bersama Ketua DPP PKP Sulawesi Utara melakukan Silahturahmi dengan DPN PKP.
Foto: bpk Waketum, Ketua DPP Sulut, Ibu Bendum, Ketua DPK Kota Bitung, bpk Sekjend.”
Menanggapi postingan foto itu, Nabsar terkesan ingin menyangkal jika dirinya bersama Ronald baru soan dengan sejumlah petinggi PKP di Jakarta.
“Foto kapan ini? Dapat dari siapa foto ini?,” kata Nabsar saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait foto postingan Ronald.
“Tolong minta nama FB (facebook,red) yang posting, saya mau lihat siapa yang posting,” katanya lagi.
Ditanya apakah tujuan dirinya bersama Ronald ke DPP untuk meminta suaka terkait kasus dugaan penyalahgunaan bantuan, anggota DPRD Kota Bitung ini membantahnya dan menyatakan itu hanyalah silaturahmi.
“Di postingan Pak Ketua sudah jelas menulis keterangannya. Tidak ada tujuan lain selain silaturahmi,” katanya.
Sementara itu, dari informasi, kedatangan kedua kader PKP menemui sejumlah petinggi DPP tidak lain untuk mengamankan posisi Nabsar yang tersandung kasus hukum dengan harapan lolos dari sanksi.
“Jika sampai informasi itu benar, maka keberpihakan PKP terhadap rakyat kecil patut dipertanyakan,” kata pemerhati pemerintahan, Muzaqhir Boven, Kamis (03/02/2022).
Juga kata Muzaqhir, dengar beredarnya foto itu akan melukai masyarkat Kota Bitung dan tidak percaya lagi dengan PKP karena lebih milih membela kader bermasalah.
“Harusnya para petinggi PKP peka dan segera memberikan sanksi kepada kadernya, bukan malah melindungi seakan-akan tidak ada apa-apa,” katanya.
(abinenobm)