BeritaManado.com — Capres Amerika Serikat dari Partai Republik — Donald Trump berhasil menang di Pemilu AS 2024.
Hal itu berdasarkan hasil hitung cepat Ouick Count Pilpres AS, dari pesaingnya Kamala Harris.
Menanggapi kemenangan Trump di Pilpres AS, Pakar hubungan internasional Faisal Karim memandang bahwa Capres dari Partai Republik itu kedepan akan meninggalkan Asia Tenggara.
“Trump tak akan lagi fokus ke Asia Tenggara karena dia akan fokus ke hal-hal yang besar dan lebih mengutamakan isu yang terkait dengan Amerika Serikat, terutama dalam hal ekonomi, kata Faisal, melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com.
la memandang, Capres dari Partai Republik itu akan memfokuskan arah diplomasi AS ke Asia Timur, khususnya terkait perang dagang dengan China dan dukungan terhadap Taiwan, serta ke Ukraina.
Akademisi dari Universitas Islam Internasional Indonesia (UNI) itu pun berpendapat bahwa Trump akan berpaling lagi dari Kesepakatan Paris terkait mitigasi perubahan iklim setelah dirinya sempat menyatakan AS keluar dari kesepakatan itu pada 2019.
AS kembali menjadi bagian dari Kesepakatan Paris usai Joe Biden menyatakan pencabutan pernyataan keluarnya AS dari kesepakatan itu pada 2020, sehingga menjadi salah satu perintah eksekutif pertama yang ditandatanganinya usai dilantik sebagai Presiden AS.
Donald Trump unggul sementara versi hitungan cepat Associated Press (AP), yang dipantau hingga 6 November siang, atas pesaingnya Kamala Harris.
Berdasarkan data terkini AP, Trump unggul dengan 51,2 persen suara atas Harris yang baru meraup 47,4 persen suara.
Hingga berita ini ditulis, Donald Trump selangkah lebih dekat memenangi Pilpres AS dengan meraih 248 suara elektoral dibanding Harris yang baru mendapat 214 suara elektoral. Capres AS harus melampaui 270 suara elektoral untuk memenangi pemilu.
Pada 5 November 2024, Amerika Serikat mengelar Pemilihan Presiden dan Kongres Ke-60 untuk menentukan presiden ke-4/ dan wakil presiden ke-50. Kamala Harris (60), petahana wakil presiden AS, memenangkan nominasi dari Partai Demokrat setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan.
Sementara itu, Donald Trump (78) mencalonkan diri untuk ketiga kalinya secara berturut-turut untuk dapat kembali menguasai Gedung Putih.
(Alfrits Semen)