
Manado, BeritaManado.com — Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang dipimpin oleh Andi Gani Nena Wea SH MH (AGN), merupakan organisasi serikat pekerja atau serikat buruh (SP/SB) dengan jumlah anggota terbesar di Indonesia.
Dalam rangka memperkuat konsolidasi, KSPSI AGN akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) di Provinsi Sulawesi Utara.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat dan memperjelas struktur organisasi, serta memastikan perjuangan hak dan kepentingan pekerja/buruh dapat dilakukan secara terarah dan solid.
Tommy Sampelan, yang baru saja menerima Surat Keputusan sebagai Caretaker untuk wilayah Sulut, menyatakan bahwa konsolidasi ini adalah langkah normal dalam organisasi untuk memastikan perjuangan pekerja dapat lebih terarah dan efektif.
“Benar, saya telah diberikan surat keputusan oleh Pengurus Pusat sebagai Caretaker. Selanjutnya, sesuai aturan dan mekanisme organisasi, kami akan mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Daerah untuk menyusun pengurus melalui pembentukan Federasi SP NIBA (Niaga, Bank, Jasa, Asuransi) KSPSI AGN. Setelah proses tersebut selesai, kegiatan Musda ini akan dilaksanakan, kemungkinan besar setelah perayaan Idul Fitri,” ujar Tommy Sampelan yang dikenal sebagai aktivis Serikat Buruh Sulut sejak 1997.
Sebagai mantan Ketua Senat Mahasiswa dan Aktivis Mahasiswa 98, Tommy menegaskan pentingnya pembentukan Federasi Serikat Pekerja maupun Konfederasi SPSI di Sulut mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, serta AD/ART dan keputusan dari DPP KSPSI AGN.
“Musyawarah Daerah nantinya akan dihadiri oleh DPP, PP, PC Federasi, dan Konfederasi se-Sulut, serta undangan terkait lainnya,” ungkapnya.
Sampelan juga menyoroti pentingnya program yang akan dijalankan oleh KSPSI untuk buruh di Sulut.
Salah satu fokus utama yang akan dibahas dalam Musda adalah memberikan pendampingan dan advokasi bagi buruh dalam menghadapi perselisihan hubungan industrial.
“Kehadiran KSPSI AGN di Sulut, selain memperkuat serikat pekerja yang sudah ada sebelumnya, diharapkan dapat berkontribusi lebih banyak melalui ide dan gagasan, program aksi, serta sinergitas antar elemen yang ada,” tambahnya.
Selain itu, Sampelan menegaskan bahwa kepemimpinan AGN selaku Presiden KSPSI, Presiden AseanTUC, dan Penasihat Kapolri, memiliki peran strategis dalam menciptakan program-program terobosan bagi buruh di Indonesia.
Program-program tersebut termasuk penegakan hukum, perlindungan jaminan sosial, perumahan buruh, dan sembako murah.
Terbaru, KSPSI AGN telah mempelopori terbentuknya Desk Ketenagakerjaan yang diluncurkan bersama Kapolri, Menteri Ketenagakerjaan, dan Ketua Komisi IX DPR RI pada 20 Januari 2025 di Jakarta.
“Desk Ketenagakerjaan ini diharapkan bisa dibentuk di semua Polda se-Indonesia, dan menjadi solusi dalam penegakan hukum, terutama dalam kasus pidana ketenagakerjaan,” tegas Sampelan, yang juga menjabat sebagai Pimpinan Lembaga Anti Rasuah di Sulut.
Lebih lanjut, Sampelan menambahkan bahwa KSPSI yang dipimpin oleh AGN memiliki komitmen kuat untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo, agar program-program tersebut dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi rakyat, khususnya buruh Indonesia.
Dengan mengusung slogan “Setia Di Garis Perjuangan yang Sama,” penguatan kapasitas organisasi melalui peningkatan kualitas SDM pengurus di semua tingkatan melalui pelatihan menjadi langkah wajib.
“Selain itu, setiap pengurus harus memiliki integritas dan konsistensi dalam menggerakkan roda organisasi untuk mewujudkan kesejahteraan buruh,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah dan tengah disiapkan, KSPSI AGN berharap dapat terus memperjuangkan hak-hak pekerja di Indonesia, dengan tujuan menciptakan kondisi kerja yang lebih adil, sejahtera, dan aman bagi seluruh buruh di tanah air.
(***/jenlywenur)