Manado – Ditemukannya pembalut yang mengandung khlorine meresahkan para wanita. Bagaimana tidak, bahan berbahaya tersebut dapat menyebabkan kanker.
“Dari segi medis, klorin ini sangat berbahaya untuk kesehatan reproduksi wanita karena klorin itu akan bereaksi ketika bersentuhan dgn zat organik dalam hal ini organ intim wanita dengan haid. Coba bayangkan klorin yang biasanya digunakan sebagai desinfektan (pembersih dan pemutih lantai) untuk membunuh mikroorganisme lalu sampai kontak dengan organ intim wanita. Akibatnya yaitu: keputihan, gatal-gatal, iritasi kulit di sekitar organ intim wanita dan kanker”, ujar Prisilya Sandehang, salah satu tenaga medis di Kota Manado.
Mahasiswa program S2 Universitas Indonesia ini juga menambahkan bahwa sebenarnya bukan hanya khlorine yang ditemukan tapi juga bahan sintetis.
“Sebenarnya bukan cuma dari klorin. Sebelumnya juga kan sudah pernah ditemui pembalut “sintetis” yang bahan dasarnya terbuat dari bubuk kayu, limbah rumah tangga (sampah) yang diolah jadi pembalut” tambahnya kepada BeritaManado.com , Kamis (9/7/2015).
Ia pun meminta pemerintah bertindak cepat dan tepat.
“Pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan sebaiknya kerjasama dgn YLKI untuk klasifikasi pembalut-pembalut mana yang berbahaya yang mengandung klorin atau ada indikasi bahan-bahan mengandung bubuk kayu atau limbah sampah, lalu kerja sama dengan dinas perindustrian dan perdagangan atau BPOM untuk segera menarik dari pasaran pembalut-pembalut sintetis itu.
Jangan lupa produsennya harus dikenakan sanksi. Selanjutnya dinkes harus adakan sosialisasi/seminar ke masyarakat tentang kesehatan reproduksi serta masalah pembalut sintetis ini supaya masyarakat tahu dan sadar akan akibat-akibat yang ditimbulkan. kemudian kalau boleh dinkes adakan gerakan deteksi dini kanker ataupun penyakit-penyakit reproduksi wanita yang dilakukan secara massal dan gratis atau harga murah” tutupnya.(srisuryapertama)