Sangihe, BeritaManado.com-Pemuda Kolongan Beha Baru berinisial LM alias Diky mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dibawah jendela kamar tidurnya menggunakan kain sarung.
Peristiwa naas itu terjadi ketika sekitar pukul 11.30 wita seusai Ibadah Minggu pagi, (28/7/2019). saksi Rulti Mangasure yang juga Keluarga korban memanggil korban yang pada saat itu berada di kamar hingga tiga kali. Namun, LM tidak menjawab. Rulti pun membuka kamar dan melihat korban ditemukan dalam posisi duduk yang dilehernya masih terikat kain yang dipakainya untuk selimut.
Melihat korban yang masih terikat dengan kain sarung dilehernya. Saksi langsung memanggil orang tua korban untuk membuka kain.
“Begitu saya lihat korban dalam kondisi seperti itu, saya langsung memanggil orang tuanya. Dan kain yang melilit dileher langsung dibuka dan membaringi korban di atas tempat tidur, ketika di periksa hidungnya ternyata korban sudah tidak bernyawa dan darah mengalir dari dalam hidung,” katanya.
Kapolres Sangihe AKBP Sudung Ferdinand Napitu SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Angga Maulana SIK membenarkannya, atas permintaan orang tua, korban tidak dibawa lagi ke rumah sakit untuk diotopsi. Karena pihak keluarga sudah menerima dengan iklas kejadian tersebut, apalagi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan lainnya di tubuh korban.
“Korban tidak diotopsi lagi dan pihak keluarga sudah menerima musibah ini dengan iklas,ditubuh korban juga tak ada tanda kekerasan. Melainkan hanya ditemukan bekas lilitan pada leher dan kencing serta kotoran pada anusnya,” ungkap Maulana.
Ditambahkannya, tindakan dari pihak kepolisian sudah lengkap yakni dengan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan, serta membuat surat pemeritahuan untuk melakukan otopsi dan juga surat penolakannya,
“Walaupun korban ditolak pihak keluarga untuk diotopsi,kami tetap akan melalukan penyelidikan atas kasus ini sebagai syarat ada penanganan hukum sesuai undang-undang yang berlaku,” tandasnya.
(Chrits)