Bitung, Beritamanado.com – Seorang oknum Kepala sekolah (Kepsek) di sebuah SMK Negeri di Kota Bitung harus berurusan dengan Polisi atas dugaan asusila.
Oknum Kepsek itu inisial HT alias Harold, dikabarkan punya perilaku menyimpang, yakni kerap menggoda bahkan bertindak mesum terhadap guru perempuan di SMK Negeri yang dipimpinnya.
Dari informasi salah satu korban, Jingga (nama samaran,red), sekitar bulan Juni, Harold secara terang-terangan mengajaknya untuk berhubungan badan dengan iming-iming akan dibayar.
“Waktu itu dia lagi bicara dengan saya. Dia langsung to the point menyampaikan maksudnya. Dia ajak saya berhubungan badan di hotel atau di penginapan dan katanya saya akan diberikan uang,” kata Jingga, kepada sejumlah Wartawan, Rabu (15/07/2020).
Jingga mengaku syok mendegar ajakan itu dan langsung menolak.
“Saya bilang, Pak, saya bukan perempuan murahan, bapak jangan seperti itu terhadap saya. Sesudah itu dia tidak terlihat marah dan biasa-biasa saja,” katanya.
Setelah kejadian itu, perepuan berusia 27 tahun inipun mengaku bingung dengan sikap Harold yang selalu memarahi dirinya tanpa alasan jelas di muka umum.
Bahkan dalam rapat dengan guru-guru, Harold memarahinya dengan alasan Jingga tidak patuh terhadap pimpinan tanpa meyebutkan secara mendetail perintah apa yang dilanggarnya.
“Di rapat, dia hanya bilang saya tidak patuh terhadap perintah pimpinan dan mengancam akan menahan pembayaran honor saya. Dari situ baru saya paham bahwa dia marah karena saya tidak mengiyakan ajakannya,” katanya.
Iapun mengaku khawatir dan merasa tidak nyaman lagi untuk mengajar sehingga menceritakan apa yang dialaminya kepada salah satu guru.
“Ternyata bukan cuma saya, ada juga guru lain yang sudah lebih dulu mengalami. Kalau saya cuma digoda atau diajak, yang lain malah lebih parah. Bahkan ada yang sudah melapor ke Polsek Matuari karena perbuatannya,” katanya.
Namun Jingga kini mengaku merasa lega karena tidak lagi mengajar di sekolah yang dimpimpin Harold dan berharap tidak ada lagi korban-korban lainnya.
“Saya tidak melapor karena sudah pindah mengajar, namun teman sesama guru yang lain ada yang melapor ke Polisi. Saya tidak tahu apakah laporannya sudah diproses atau tidak,” katanya.
Terkait laporan itu, Kapolsek Matuari, Kompol Dolfie Rengkuan membenarkan ada laporan soal kasus asusila yang diduga dilakukan oknun Kepsek sekitar bulan Mei atau Juni 2020.
“Iya, pernah dilaporkan tapi perkembangannya belum saya cek. Tapi yang jelas laporan itu benar ada sekitar bulan Mei atau Juni. Saya akan cek sudah sejauh mana penanganannya,” kata Dolfie.
Sementara itu, Harold sendiri saat dikonfirmasi mengaku dirinya hanya bercanda tapi ditanggapi berlebihan olah para guru.
Ia juga mengoreksi soal laporan dugaan asusila atas dirinya di Polsek Matuari.
“Saya musti koreksi kalau itu perbuatan asusila. Kalau asusilakan berarti sudah macam-macam. Inikan baru praduga. Kalau memang saya dilapor, kita tunggu saja pembuktiannya seperti apa,” katanya.
(abinenobm)