Bitung – BNN Kota Bitung mengaku prihantin dengan terjadinya dua kasus bunuh diri, yang diduga ada kaitannya dengan penggunaan lem eha-bond.
Baca: Diduga Dibawah Pengaru Eha-bond, Siswa SMP Ini Gantung Diri
Apalagi, kasus yang terjadi di Kanopi Pusat Kota Kelurahan Bitung Timur Kecamatan Maesa dengan korban seorang siswa SMP, Rabu (14/02/2018).
“Ini sangat memprihatinkan. Padahal, tingkat penggunaan eha-bond di kalangan remaja telah menurun secara drastis,” kata Kepala BNN Kota Bitung, dr Tommy Sumampouw.
Baca: Usai Miras dan Ngelem, Sopir Angkot Ini Akhiri Hidupnya dengan Tali
Tommy menjelaskan, tahun 2015 estimasi pengguna eha-bond diatas 1.200 dan yang dirawat/rehab di BNN Kota Bitung sebanyak 62 orang.
Tahun 2016 estimasi pengguna eha-bond 700, dirawat/rehab di BNN sebanyak 55 orang.
Tahun 2017 estimasi pengguna eha-bond 400 dan yang dirawat/rehab di BNN Kota Bitung sebanyak 40 orang.
“Ini harus menjadi perhatian kita bersama, karena salah satu efek yang membahayakan dari penyalahguna eha-bond yang mengandung racun Toluena dan lainnya, adalah emosi yang tidak stabil serta cenderung bertindak destruktif,” jelasnya.
Untuk itu ia mengingatkan, perlu pengawasan lebih intens dari orang tua. Terutama anak-anak sekolah yang pulang lebih larut dan tidak sesuai jam pulang sekolah.
“Orang tua harus lebih peka, jangan anggap remeh efek penyalagunaan eha-bond,” katanya.
(abinenobm)
Bitung – BNN Kota Bitung mengaku prihantin dengan terjadinya dua kasus bunuh diri, yang diduga ada kaitannya dengan penggunaan lem eha-bond.
Baca: Diduga Dibawah Pengaru Eha-bond, Siswa SMP Ini Gantung Diri
Apalagi, kasus yang terjadi di Kanopi Pusat Kota Kelurahan Bitung Timur Kecamatan Maesa dengan korban seorang siswa SMP, Rabu (14/02/2018).
“Ini sangat memprihatinkan. Padahal, tingkat penggunaan eha-bond di kalangan remaja telah menurun secara drastis,” kata Kepala BNN Kota Bitung, dr Tommy Sumampouw.
Baca: Usai Miras dan Ngelem, Sopir Angkot Ini Akhiri Hidupnya dengan Tali
Tommy menjelaskan, tahun 2015 estimasi pengguna eha-bond diatas 1.200 dan yang dirawat/rehab di BNN Kota Bitung sebanyak 62 orang.
Tahun 2016 estimasi pengguna eha-bond 700, dirawat/rehab di BNN sebanyak 55 orang.
Tahun 2017 estimasi pengguna eha-bond 400 dan yang dirawat/rehab di BNN Kota Bitung sebanyak 40 orang.
“Ini harus menjadi perhatian kita bersama, karena salah satu efek yang membahayakan dari penyalahguna eha-bond yang mengandung racun Toluena dan lainnya, adalah emosi yang tidak stabil serta cenderung bertindak destruktif,” jelasnya.
Untuk itu ia mengingatkan, perlu pengawasan lebih intens dari orang tua. Terutama anak-anak sekolah yang pulang lebih larut dan tidak sesuai jam pulang sekolah.
“Orang tua harus lebih peka, jangan anggap remeh efek penyalagunaan eha-bond,” katanya.
(abinenobm)