Manado – Sejumlah anggota DPRD Sulawesi Utara mengaku prihatin dengan kondisi Taman Nasional Laut Bunaken, yang semakin kotor karena dipenuhi sampah.
“Banyak wisatawan turut menyesalkan objek wisata terbaik dunia itu tidak terurus lagi, sehingga harus menjadi perhatian pemerintah daerah,” kata anggota komisi IV Deprov Sulut, Felly Runtuwene, di Manado.
Lembaga wakil rakyat berharap kondisi Bunaken harus segera ditangani secara cepat dan optimal, agar tidak menimbulkan dampak buruk hingga ke mata internasional.
Ia mengatakan, taman laut Bunaken banyak menyimpan biota dan ekosistem laut yang jarang dimiliki di lokasi manapun, dan menjadi objek wisata idola para turis mancanegara.
Sampah yang berserakan di lokasi itu, disebabkan sampah yang bebas dibuang oleh masyarakat di pesisir pantai, bahkan sebagian besar datang dari sejumlah daerah aliran sungai (DAS).
“Kami bisa memanggil Dewan Pengelola Taman Laut Bunaken untuk mendengarkan persoalan sampah di objek itu, sehingga bisa dicarikan solusi bersama,” jelas Runtuwene.
Dirinya, mengharapkan Dewan Pengolahan taman laut itu tidak sekadar mengejar pendapatan dari berbagai kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik, tetapi juga menangani masalah sampah. (oke)
Manado – Sejumlah anggota DPRD Sulawesi Utara mengaku prihatin dengan kondisi Taman Nasional Laut Bunaken, yang semakin kotor karena dipenuhi sampah.
“Banyak wisatawan turut menyesalkan objek wisata terbaik dunia itu tidak terurus lagi, sehingga harus menjadi perhatian pemerintah daerah,” kata anggota komisi IV Deprov Sulut, Felly Runtuwene, di Manado.
Lembaga wakil rakyat berharap kondisi Bunaken harus segera ditangani secara cepat dan optimal, agar tidak menimbulkan dampak buruk hingga ke mata internasional.
Ia mengatakan, taman laut Bunaken banyak menyimpan biota dan ekosistem laut yang jarang dimiliki di lokasi manapun, dan menjadi objek wisata idola para turis mancanegara.
Sampah yang berserakan di lokasi itu, disebabkan sampah yang bebas dibuang oleh masyarakat di pesisir pantai, bahkan sebagian besar datang dari sejumlah daerah aliran sungai (DAS).
“Kami bisa memanggil Dewan Pengelola Taman Laut Bunaken untuk mendengarkan persoalan sampah di objek itu, sehingga bisa dicarikan solusi bersama,” jelas Runtuwene.
Dirinya, mengharapkan Dewan Pengolahan taman laut itu tidak sekadar mengejar pendapatan dari berbagai kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik, tetapi juga menangani masalah sampah. (oke)