Bitung, Beritamanado.com – Pemkot Bitung beberapa waktu lalu secara resmi telah menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang diduga terdampak kebijakan berdiam diri di rumah akibat virus corona atau covid-19.
BACA JUGA: Wacana Pembagian Sembako Akibat Corona, F-SBSI Bitung Ingatkan Pemkot Lewat Surat Terbuka
Namun bantuan itu menimbulkan polemik dan viral di media sosial karena diduga sosialisasi pembagian bantuan minim serta data yang dijadikan acuan penyaluran bantuan bersamasalah.
Akibat minimnya sosialisasi dan data yang digunakan tidak jelas, sejumlah pengguan media sosial facebook membuat asumsi “liar” terkait penyaluran bantuan sembako oleh Pemkot Bitung.
“Bukang main tu pala dng rt d mddr ” so mulai pilih kasih ad kase salurkan tu bras ‘ khususny d lngkan 1 ‘ coba lurah lia akang p dorang,” tulis salah pengguna facebook, Benny Rumondor yang mengaku warga Kelurahan Warga Madidir Ure Kecamatan Madidir.
“Kasiang kang Skrg ini, Da tggu Bansos sama deng da tggu jodoh deng Lebe menyakitkan lagi ba tggu so p lama ley kong nda ada kepastian Kalo Stts pekerjaan di KTP Nda sama dgn yg tercover di Dinas sosial Mohon Maaf Bapak/ibu Tdk berhak menerima bantuan kasinah ee, so deng pulutaong da tggl di kelurahan itu kong dapa blg nama nda terdaftar di kelurahan tersebut minta2 ampun dang, Bukang main Klo bansos Kong berupa Kesejahteraan bgni kek detail bgt ya kepengurusannya Padahal nih virus klo dia kena nda mo ba blg dlu nga p nama so ta daftar di kelurahan setempat atw belum, spya pas Nga so positif Tajangke nga p nama so terdaftar dan berhak menerima bantuan
Suarahatirakyatmiskin
DampakCovid19,” tulis akun Fatma Sari Dewi Beu.
“Slmt siang all.m bty soalnya menurut warga btg timur/sarikelapa link 003 bhwa bantuan yg dmpak covit-19 di bgikan secara bertahp.yg dpt duluan 5 org.nti lain menyul.pertanyaan kt apkah bnr bantua itu di bgkan secara bertahap salm damai.hya bty kpd pemkot bitung,” tulis akun Tommy Nento.
Menanggapi asumsi “liar” itu, Kepala Dinas SosialPemkot Bitung, Give Mose yang menyatakan datang yang dijadikan acuan bantuan pembangian sembako terkait dampak virus corona adalah data dari instansi teksnis yakni Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perhubungan.
“Data yang digunakan data terbaru yakni data tahun 2020,” kata Give saat dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (05/04/2020).
Sementara itu, Camat Girian, Muslih Antameng menjelaskan, data penerima bantuan sudah ada, yakni para pekerja informal dan memiliki kartu BPJS tenaga kerja yang diserahkan lewat bantuan penerima.
“Kaluapun ada yang belum ada namanya dalam daftar penerima di kelurahan dan mereka berhak menerima, maka mereka melapor ke kelurahan untuk di daftar sebagai data tambahan penerima bantuan,” kata Muslih.
Untuk tahap awal yang diberikan bantuan kata Muslih, adalah mereka yang sudah terdaftar sesuai data yang ada di kelurahan dan yang belum terdaftar, didaftarkan untuk menerima bantuan pada tahap selanjutnya setelah tahap awal selesai.
“Untuk saat ini pembagian masih di Kecamatan Maesa dan Madidir sedangkan Kecamatan Girian belum. Jadwal untuk Kecamatan Girian menunggu petunjuk dari pimpinan,” katanya.
Apa yang dijelaskan Give dan Mursih bertentangan dengan penyampaian sejumlah lurah yang mengaku pihaknya belum diminta untuk melakukan pendataan warga yang bakal mendapat bantuan akibat dampak virus corona.
“Belum ada instruksi melakukan pendataan di kelurahan karena data yang digunakan masih data lama milik Dinas Sosial dan Dinas Ketenagakerjaan. Kami belum dinstruksikan untuk melakukan pendataan,” kata sejumlah lurah di Girian yang meminta namanya tak dipublish.
(abinenobm)