Manado, BeritaManado.com — Luarbiasa!
Ini trip penuh makna perjuangan.
Perjuangan bagi kemajuan pariwisata pasca pandemi mulai berakhir.
Ekonomi mulai bangkit.
Perjuangan tuk meyakinkan Singapura bahwa Sulut sudah siap.
Masyarakat, pengusaha dan destinasi telah membebani kwalitas pariwisata di era endemi!
Semangat inilah sungguh diperlihatkan sejumlah stakeholder pariwisata Sulut yang turut serta dalam Tim Promosi Pariwisata Sulut ke Singapura yang dipimpin Kadis Henry Kaitjily sejak Jumat (27/5/2022).
Mereka terdiri dari Angelique Batuna Charlton owner Murex Group, Candy Bastiaan dari Bastianoos Group.
Flori Tampi Sumerah, Komunitas Hash Manado/Adventure Tourism: Cindy dan Jemmy Wangko sekaligus owner Hotel Hashinn Group.
Mereka semua dipimpin Merry Karouwan selaku senior travel Agent sekaligus pengusaha ekraf Sulut.
Penuh semangat perjuangan yang para stakeholder ini lakukan.
Sebab pertama, mereka harus terbang jauh ke Singapura dalam kondisi pandemi mulai melambat.
Tentu syarat dan prokes cegah pandemi Covid-19 ketat diperlakuan masuk ke negeri Singa ini.
Belum lagi di negeri sendiri, Indonesia, berbagai prosedur untuk terbang gak kalah ketat.
Kedua, secara ekonomi, usai terpuruk selama 2 tahun lebih karena pandemi, praktis membuat perjalanan ke Singapura tinggi biaya operasional atau high cost.
Ketiga untuk berkomunikasi dengan jaringan wisata di Singapura pun tak gampang.
Karena Pandemi membuat para pengusaha Singapura gak gampang berinteraksi secara langsung.
Offline istilah era pandemi menyebutnya.
Siapa sangka, zemua tantangan ini diterobos para stakeholder.
“Kita harus mengedor (Batoki) pintu Singapura. Singapura adalah lokasi strategis. Pintu menuju dunia. Ditambah Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw sangat komit memajukan pariwisata. Ayo ke Singapura,” tegas Merry.
Mantan Ketua ASITA Sulut ini penuh yakin menyatakan, Singapura potensial karena maskapai penerbangan Scoot TigerAir milik Singapura lagi membuka jalur ke Manado.
Semangat ini pun didukung penuh Kadis Henry Kaitjily sang motor pariwisata.
Walhasil trip to Singapura pun terwujud.
Tak peduli para stakeholder Harus mengeluarkan biaya masing-masing untuk tiba di negeri sejuta malam ini.
Dan, woww!
Saat tiba di Singapura, luarbiasa kekompakan mereka dalam memanfaatkan momentum bisnis.
Salah satunya, dalam pertemuan di KBRI Singapura Jumat malam.
Dengan piawai, Merry Karouwan mulai ngedor pintu Singapura.
Terbukti, dalam jamuan di KBRI saat itu, mereka berhasil meyakinkan CEO Scoot Tigerair Mr Johanes untuk tetap mempertahankan rute penerbangan Singapura ke Manado.
Mr Johanes memang mam itu turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Dia bersama Ismail selalu VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) Kemenparekraf Singapora turut hadir dan jadi tamu kehormatan Dubes RI untuk Singapore Suryapratomo.
Secara antusias para stakeholder melakukan percakapan dengan Johanes dan pihak VITO.
Saya terpukau mengamati cara mereka saat itu. Misalnya Merry Karouwan.
Dia menyerahkan produk ekrafnya Kain Waya dan Sabun terbuat dari rempah khas Minahasa Daun Sere.
Itu diserahkan ke Johanes.
Kemudia Angelic memaparkan potensi sejumlah lokasi resortnha yang tersebar di Lembeh, Bangka dan Bunaken.
Begitu juga Candy.
Dia menginfokan keindahan resortnya di lokasi yg sama dijelaskan Angelic.
Ini bukan kunjungan pasiar.
“Tapi perjuangan kita meyakinkan Sulut hebat siap dikunjungi dan menerima turis asing,” kata Merry.
Walhasil, pertemuan yang dihadiri Dubes RI untuk Singapura Suryapratomo itu, membuat Johanes tambah yakin menaikan frekwensi penerbangannya ke Manado.
“Secepatnya,” tegasnya kepada Merry Karouwan.
Pihak VITO pun optimis Sulut akan digandeng dalam berbagai even dunia di Singapura.
“Sulut harus bisa jadi Bali baru bahkan lebih lagi,” kata Suryopratomo antusias.
Suksesnya pertemuan para stakeholder dengan CEO Scootigerair dan VITO di KBRI saat itu, tak lepas dari tim bidang pemasaran Dispar Sulut yang dipimpin Kepala Bidang Pemasaran Yudi Siwu dan Kepala Seksi Promosi Nancy Pattymahu.
Keduanya ikut mendampingi tim promosi stakeholder saat itu.
Perjuangan para stakeholder berlanjut.
Antara Sabtu sampai Senin, mereka masing masing mengunjungi relasinya.
Para Agent Singapore.
Penuh semangat!
Pekik Angelic dan Candy.
Bahkan Angelic pun mengajak Julia sang manajer.
Candy membawa putranya yg juga operasional bisnisnya.
“Torang kerja. Doakan sukses,” kata mereka.
Sebagai Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata yang dipercayakan ikut mendampingi tim ini, saya salut sinerjitas yang terjalin tim yang dipimpin Kadispar Henry Kaitjily ini.
“Inilah kekuatan pariwisata Sulut. Kompak dan bersinerji sebagaimana terus diwujudkan Pak Gubernur dan Pak Wagub malui Kadispar Henry,” kataku membatin.
Penuh perjuangan untuk sebuah komitmen memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat dari pariwisata memang tak mudah.
Tapi itu harus dilakukan.
Dan itu dibuktikan Merry dkk.
Sekaligus ini bukti sinerjitas terarah sukses dibangun Kadispar Henry Kaitjily menyatukan stakeholder bersama pemerintah memajukan Sektor ini.
Maju terus pariwisata Sulut dipimpin Gubernur dan Wagub.
Bersama kita bisa.
(***)
Penulis adalah Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata
Catatan DINO GOBEL lainnya:
- Catatan Dino Gobel: Kejutan Batu Pinagut dan Sebutan Henry: “Bolmut Serambi Pariwisata Sulut”
- Catatan DINO GOBEL: Laju Pertumbuhan Pariwisata Sulut Tertinggi di Indonesia
- Catatan DINO GOBEL: OLLY DONDOKAMBEY Sukses Buka Gerbang Utara Pasifik
- Catatan DINO GOBEL: Spirit OLLY DONDOKAMBEY dan Antusiasme Dispar Kab/Kota