MANADO, BeritaManado.com — Terjadinya penurunan angka pertumbuhan ekonomi Sulut dari tahun 2018 yang ada pada angka 6,01% menjadi 5,66% di tahun 2019 dipertanyakan anggota Komisi IV DPRD Sulut Careig Naichel Runtu.
Kepada BeritaManado.com, legislator Partai Golkar ini mempertanyakan dengan begitu banyaknya giat yang dilakukan pemerintah namun terjadi penurunan.
“Padahal pertumbuhan ekonomi sangat berdampak pada rakyat Sulut,” tegas Careig Naichel Runtu.
Ditambahkan Careig Naichel Runtu, sepanjang tahun berjalan tersebut, ada satu hal yang dilewatkan pemerintah yakni masalah komoditas misalnya cengkih dan kelapa di Sulut.
“Itu harus diperhatikan lagi karena dampaknya sampai pada ekonomi kerakyatan di Sulut,” jelasnya.
Dengn begitu, legislator yang akrab disapa CNR ini berharap, perhatian pemerintah lebih digiatkan lagi.
“Berharap pemerintah semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi apalagi dengan banyaknya program dengan besarnya APBD yang ditetapkan, menjadi pekerjaan rumah bersama,” tuturnya.
Diketahui, sebagaimana data yang diperoleh BeritaManado.com dari situ sulut.bps.go.id, perekonomian Sulut berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2019 mencapai Rp130,20 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp89,03 triliun.
Ekonomi Sulut tahun 2019 tumbuh 5,66%. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir seluruh lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Lainnya yang tumbuh 15,75%.
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 7,81%.
(AnggawiryaMega)