BITUNG—Capaian PAD dan PBB kota Bitung hingga Kamis (18/08) dianggap belum maksimal. Pasalnya dari hasil evaluasi PAD dan PBB di lantai IV yang digelar Dispenda kota Bitung menunjukkan target PAD tahun 2011 yang ditargetkan Rp 22 miliar lebih sampai 16 Agustus baru mencapai Rp 15 miliar lebih atau 68,5%. Sedangkan capaian PBB yang ditargetkan Rp 6,2 miliar baru mencapai Rp 2,9 miliar atau 46,25 %.
“Jadi hingga saat ini target PAD dan PBB yang telah kita patok belum sesuai apa yang diharapkan karena PAD baru mencapai 68,5% dan PBB baru 46,25% dari target,” kata Kadispenda kota Bitung, Olga Makarauw.
Mendengar pemaparan tersebut, Walikota Bitung, Hanny Sondakh terlihat gusar. Mengingat capaian PAD dan PBB masih jauh dari harapan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Pidato presiden telah menegaskan, setiap daerah harus meningkatkan pendapatan terutama pajak, jadi saya meminta setiap kepala SKPD, camat dan lurah lebih proaktif menangani PAD dan PBB,” tegas Sondakh.
Menurut Sondakh, dari PAD dan PBB dipergunakan pembangunan derah kota Bitung, tapi jika capaian tidak dipacu maka jelas apa yang telah diprogramkan jauh dari harapan.
“Saya juga menghimbau agar lebih sadar untuk membayar pajak agar pembangunan tetap berkesinambungan di samping itu pendapatan tersebut di atur benar-benar supaya tidak menimbulkan kebocoran-kebocoran,” katanya.
Sementara itu, belum memuaskannya capaian PAD dan PBB kota Bitung ini menurut Makarauw dikarenakan kendala klasik. Yakni adanya penetapan tanah yang tidak sesuai aturan yang berlaku saat ini, serta masih banyak retribusi yang belum dijadikan peraturan daerah sehingga PAD tidak bisa mengalami peningkatan yang signifikan.(en)
BITUNG—Capaian PAD dan PBB kota Bitung hingga Kamis (18/08) dianggap belum maksimal. Pasalnya dari hasil evaluasi PAD dan PBB di lantai IV yang digelar Dispenda kota Bitung menunjukkan target PAD tahun 2011 yang ditargetkan Rp 22 miliar lebih sampai 16 Agustus baru mencapai Rp 15 miliar lebih atau 68,5%. Sedangkan capaian PBB yang ditargetkan Rp 6,2 miliar baru mencapai Rp 2,9 miliar atau 46,25 %.
“Jadi hingga saat ini target PAD dan PBB yang telah kita patok belum sesuai apa yang diharapkan karena PAD baru mencapai 68,5% dan PBB baru 46,25% dari target,” kata Kadispenda kota Bitung, Olga Makarauw.
Mendengar pemaparan tersebut, Walikota Bitung, Hanny Sondakh terlihat gusar. Mengingat capaian PAD dan PBB masih jauh dari harapan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Pidato presiden telah menegaskan, setiap daerah harus meningkatkan pendapatan terutama pajak, jadi saya meminta setiap kepala SKPD, camat dan lurah lebih proaktif menangani PAD dan PBB,” tegas Sondakh.
Menurut Sondakh, dari PAD dan PBB dipergunakan pembangunan derah kota Bitung, tapi jika capaian tidak dipacu maka jelas apa yang telah diprogramkan jauh dari harapan.
“Saya juga menghimbau agar lebih sadar untuk membayar pajak agar pembangunan tetap berkesinambungan di samping itu pendapatan tersebut di atur benar-benar supaya tidak menimbulkan kebocoran-kebocoran,” katanya.
Sementara itu, belum memuaskannya capaian PAD dan PBB kota Bitung ini menurut Makarauw dikarenakan kendala klasik. Yakni adanya penetapan tanah yang tidak sesuai aturan yang berlaku saat ini, serta masih banyak retribusi yang belum dijadikan peraturan daerah sehingga PAD tidak bisa mengalami peningkatan yang signifikan.(en)