TOMOHON – Meskipun akhir-akhir ini pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa bensin dan solar di Kota Tomohon berangsur-angsur mulai pulih pasca kelangkaan belum lama ini, namun sejumlah warga di Kota Tomohon masih menunjukkan rasa kekhawatiran mereka.
Seperti diungkapkan Mario Mandagi, salah satu warga Kecamatan Tomohon Tengah. Dikatakannya, trauma kelangkaan BBM hingga saat ini masih terus membayanginya. “Sampai dengan saat ini, rasa was-was tersebut masih terus dirasakan. Bayangkan, akibat kelangkaan BBM, sejumlah agenda penting yang harus saya laksanakan harus mengalami penundaan. Syukurlah kalau saat ini sudah mulai normal,” ujarnya.
Sementara itu, petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang namanya enggan dipublikasikan mengatakan bahwa melihat kondisi Kota Tomohon saat ini, setidaknya dibutuhkan 56.000 sampai 64.000 Kilo Liter pasokan bensin setiap harinya.
“Kalau per harinya yang masuk hanya 24.000 KL di dua SPBU yang ada di Tomohon, itu belum dapat dikatakan cukup, sebab itu akan langsung habis terpakai hari itu juga. Dan jika keesokanya harinya pendistribusiannya baru dilakukan sore atau malam hari, akan terjadi antrian di SPBU. Dengan kondisi ini, dibutuhkan pasokan 56.000 sampai 64.000 KL setiap hari. Entah di SPUB Kakaskasen II 32. 000 KL Walian 24.000 KL atau sebaliknya. Dan lebih bagus lagi di kedua SPBU ini disuplai masing-masing 32. 000 KL. Kalau itu terjadi dapat dipastikan BBM di Tomohon aman,” ujarnya.(tr)
TOMOHON – Meskipun akhir-akhir ini pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa bensin dan solar di Kota Tomohon berangsur-angsur mulai pulih pasca kelangkaan belum lama ini, namun sejumlah warga di Kota Tomohon masih menunjukkan rasa kekhawatiran mereka.
Seperti diungkapkan Mario Mandagi, salah satu warga Kecamatan Tomohon Tengah. Dikatakannya, trauma kelangkaan BBM hingga saat ini masih terus membayanginya. “Sampai dengan saat ini, rasa was-was tersebut masih terus dirasakan. Bayangkan, akibat kelangkaan BBM, sejumlah agenda penting yang harus saya laksanakan harus mengalami penundaan. Syukurlah kalau saat ini sudah mulai normal,” ujarnya.
Sementara itu, petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang namanya enggan dipublikasikan mengatakan bahwa melihat kondisi Kota Tomohon saat ini, setidaknya dibutuhkan 56.000 sampai 64.000 Kilo Liter pasokan bensin setiap harinya.
“Kalau per harinya yang masuk hanya 24.000 KL di dua SPBU yang ada di Tomohon, itu belum dapat dikatakan cukup, sebab itu akan langsung habis terpakai hari itu juga. Dan jika keesokanya harinya pendistribusiannya baru dilakukan sore atau malam hari, akan terjadi antrian di SPBU. Dengan kondisi ini, dibutuhkan pasokan 56.000 sampai 64.000 KL setiap hari. Entah di SPUB Kakaskasen II 32. 000 KL Walian 24.000 KL atau sebaliknya. Dan lebih bagus lagi di kedua SPBU ini disuplai masing-masing 32. 000 KL. Kalau itu terjadi dapat dipastikan BBM di Tomohon aman,” ujarnya.(tr)