Manado, Beritamanado.com– Mahasiswa dan aktivis kembali melakukan aksi di depan Mapolda Sulut, Rabu 9/11/2022.
Massa yang menamakan diri Aliansi Solidaritas Petani Penggarap Kalasey Dua (SOLIPETRA) yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut yang melakukan orasi buntut dari aksi protes penolakan penertiban lahan oleh Pemprov Sulut di Desa Kalasey Dua Senin (7/11/2022).
Dalam orasinya massa menuntut Polda Sulut untuk menghentikan tindakan represif aparat dan menarik petugas kepolisian di Desa Kalasey Dua.
“Menuntut Polda Sulut untuk mengusut tuntas dan segera menjalankan proses hukum terhadap tindakan represif dan verbal yang dilakukan aparat kepada petani Kalasey Dua,” ujar salah satu orator dalam orasinya.
Solpetra juga menuntut agar segera dilakukan reformasi du tubuh Polri.
Aksi massa tersebut ditanggapi pihak Polda Sulut, dan sekitar pukul 15.00 wita massa secara tertib membubarkan diri.
Sementara, pihak Kepolisian melalui Kabag Ops Polresta Manado Kompol Thommy Aruan mengatakan aksi yang dilakukan si depan Mapolda ini dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak kepolisian.
“Dihimbau kepada pelaksana aksi untuk menyampaikan orasinya kurang lebih 30 menit, setelahnya dapat langsung membubarkan diri,” ujar Aruan.
Terkait tuntutan untuk menarik aparat kepolisian dari lokasi pembangunan Politeknik Kepariwisataan di Desa Kalasey Dua, Aruan menyebut keberadaan Polisi hanya berdasarkan surat permohonan Pemprov Sulut untuk bantuan keamanan terkait pengamanan aset yang dimiliki Pemprov Sulut.
“Yang menjadi penjuru adalah Pol PP, kepolisian hanya berdasarkan surat permohonan permintaan bantuan pengamanan oleh Pemprov Sulut,” tandas Aruan.
Deidy Wuisan