Bitung, BeritaManado.com – Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar menyatakan tolak ukur keberhasilan pemerintah tak bisa diukur dengan banyaknya raihan prestasi dan penghargaan.
Menurut keduanya, harus ada kerja nyata yang betul-betul dirasakan masyarakat agar pemerintahan yang berkeadilan dan sejahtera nyata.
Hal itu disampaikan Maurits saat membacakan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2020 dalam Paripurna LKPJ 2020 di ruangan Paripurna DPRD Kota Bitung, Rabu (07/04/2021).
“Untuk itu, mewujudkan Bitung yang hebat bukan hanya sekedar banyaknya prestasi dan penghargaan yang diraih tapi benar-benar dapat mewujudkan masyarakat Kota Bitung yang berkeadilan dan sejahtera,” kata Maurits.
Dengan kerendahan hati, dirinya bersama Hengky sebagai wali kota dan wakil wali kota memohon dukungan dan kerjasama semua pihak sebagai stakeholders yang ada di Kota Bitung agar bersama bersinergi untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Bitung mewujudkan Bitung Hebat.
“Dengan sinergitas, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati dan memberikan hikmat serta kekuatan kepada kita semua dalam mengemban amanat yang telah dipercayakan kepada kita untuk membangun Kota Bitung, kota yang sama-sama kita cintai dan banggakan,” katanya.
Keterbatasan Anggaran
Terkait dengan LKPJ 2020, Maurits mengatakan, pada dasarnya LKPJ merupakan gambaran kinerja pemerintah daerah sepanjang tahun 2020, yang merupakan implementasi penyelenggaraan pemerintahan di Kota Bitung dengan segala keberhasilan maupun hambatan yang dihadapi dengan berdasarkan pada tolok ukur kinerja pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2020 yang merupakan penjabaran tahunan atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bitung tahun 2016-2021.
Jika dilihat dari sisi realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah Kota Bitung tahun anggaran 2020 kata dia, pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp792.263.679.043 dan terealisasi sebesar Rp755.201.540.504,55 atau mencapai 95,32%.
“Dan belanja daerah ditargetkan sebesar Rp808 539 057.981.42 terealisasi sebesar Rp763.387.983.400,00 atau mencapai 94,42%,” katanya.
Walaupun Bidang Pendidikan dan Kesehatan tetap menjadi prioritas utama di tahun 2020 dari sisi alokasi anggaran, kata Maurits, namun dampak realokasi dan refocusing anggaran dalam rangka penanggulangan dampak virus corona mengakibatkan alokasi anggaran untuk bidang pendidikan tidak mencapai 20%.
Anggaran belanja untuk Bidang Pendidikan dialokasikan sebesar 19,37% dan anggaran belanja untuk Bidang Kesehatan dialokasikan sebesar 15,50% dari anggaran belanja daerah Kota Bitung.
“Walaupun keterbatasan anggaran masih tetap menjadi masalah, namun demikian hal tersebut tidak mengurangi semangat kita untuk terus berkarya. Solusi keterbatasan anggaran adalah dengan mengefisienkan anggaran yang ada sehingga output dan outcome yang telah ditargetkan tetap dapat tercapai dengan sumber daya yang lebih sedikit,” jelasnya.
Untuk itu, dukungan serta sinergitas antara seluruh stakeholders yang ada, termasuk di dalamnya lembaga DPRD Kota Bitung sangatlah dibutuhkan dalam upaya untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kota Bitung.
“Dukung kami dan mari bekerja bersama-sama untuk wujudkan Bitung Hebat,” katanya.
Paripurna itu dipimpin Ketua DPRD Kota Bitung, Aldo Nova Ratungalo didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Bitung, Keegan Kojoh.
(abinenobm)