Bitung – Setelah ditunggu berjam-jam, akhirnya sekitar pukul 16.30 Wita pihak Bea dan Cukai Kota Bitung keluar untuk memberikan keterangan terkait penangkapan Kapal Layar Motor (KLM) Cakra. Namun sayangnya, keterangan yang diberikan Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea dan Cukai Kota Bitung, Herry Setiawan kurang mendetail dengan alasan pihakanya masih melakukan pendalaman.
“Kami belum bisa memberikan informasi lebih karena masih melakukan pendalaman,” kata Setiawan, Rabu (24/9/2014).
Ia mengaku masih sementara melakukan pendataan dan identifikasi muatan-muatan yang diangkut KLM Cakra, termasuk bahan yang diduga bahan peledak. “Tunggu saja besok (Kamis, red) kita akan menggelar konfrensi pers dan saya belum bisa berikan data lebih, takutnya saya salah,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Pajak Wilayah Sulawesi, Agus Amiwijaya. Ia mengaku masih sementara berkoordinasi dengan anggota kapal patroli Bea dan Cukai Makassar yang mengamankan KLM Cakra dan petugas Kantor Bea dan Cukai Kota Bitung.
“Saya baru tiba dari Makassar, jadi belum bisa memberikan keterangan apa-apa. Tunggu saja besok setelah saya dapat laporan pasti saya sampaikan, saya takut salah,” katanya.
Sementara itu, KLM Cakra sendiri diduga mengangkut sejumlah barang illegal dan bahan peledak sehingga diamankan petugas Bea dan Cukai. Namun sayangnya, pihak bea dan cukai tak mengijinkan siapapun untuk melihat barang-barang apa saja yang diangkut kapal yang bertolak dari Tawao perbatasan Indonesia-Malaysia.(abinenobm)
Bitung – Setelah ditunggu berjam-jam, akhirnya sekitar pukul 16.30 Wita pihak Bea dan Cukai Kota Bitung keluar untuk memberikan keterangan terkait penangkapan Kapal Layar Motor (KLM) Cakra. Namun sayangnya, keterangan yang diberikan Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea dan Cukai Kota Bitung, Herry Setiawan kurang mendetail dengan alasan pihakanya masih melakukan pendalaman.
“Kami belum bisa memberikan informasi lebih karena masih melakukan pendalaman,” kata Setiawan, Rabu (24/9/2014).
Ia mengaku masih sementara melakukan pendataan dan identifikasi muatan-muatan yang diangkut KLM Cakra, termasuk bahan yang diduga bahan peledak. “Tunggu saja besok (Kamis, red) kita akan menggelar konfrensi pers dan saya belum bisa berikan data lebih, takutnya saya salah,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Pajak Wilayah Sulawesi, Agus Amiwijaya. Ia mengaku masih sementara berkoordinasi dengan anggota kapal patroli Bea dan Cukai Makassar yang mengamankan KLM Cakra dan petugas Kantor Bea dan Cukai Kota Bitung.
“Saya baru tiba dari Makassar, jadi belum bisa memberikan keterangan apa-apa. Tunggu saja besok setelah saya dapat laporan pasti saya sampaikan, saya takut salah,” katanya.
Sementara itu, KLM Cakra sendiri diduga mengangkut sejumlah barang illegal dan bahan peledak sehingga diamankan petugas Bea dan Cukai. Namun sayangnya, pihak bea dan cukai tak mengijinkan siapapun untuk melihat barang-barang apa saja yang diangkut kapal yang bertolak dari Tawao perbatasan Indonesia-Malaysia.(abinenobm)