Manado, BeritaManado.com — Masyarakat Sulut diminta tidak mudah mempercayai informasi yang belum jelas kebenarannya.
Apalagi, di moment tahun politik seperti sekarang, banyak tersebar berita hoaks yang disebarkan oleh oknum nakal.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulut, Steven Liow, Kamis (28/9/2023).
Steven Liow berharap masyarakat ikut serta menyukseskan Pemilu 2024, dengan bersikap cerdas atas segala informasi yang diterima.
“Jangan percaya dengan sesuatu yang belum jelas kebenarannya, cukup abaikan,” tegas Steven.
Pihaknya, lanjut Steven, terus melakukan strategi pengawasan terhadap penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian, dengan bekerja sama dengan instansi terkait.
Menurutnya, ciri-ciri berita hoaks biasanya sering dipublikasikan melalui medsos dengan judul bombastis, narasi mengandung provokasi dan menyudutkan seseorang, baik tokoh masyarakat maupun pejabat pemerintahan.
“Ada berita dan informasinya yang sifatnya provokatif dan memecah belah individu, maupun suatu kelompok. Kita waspadai yang seperti itu,” kata Steven.
Steven mencontohkan, biasanya berita bohong disebar melalui aplikasi di smartphone, seperti pesan WhatsApp dengan cetak tebal di judul, dan diakhiri kata-kata viralkan.
Selain itu, akun yang digunakan tidak jelas.
Sehingga, lanjut Steven, jika masyarakat menemukan postingan yang cenderung meragukan, sebaiknya diuji dulu kebenarannya.
“Silakan tanya kepada lembaga resmi atau orang yang paham,” sarannya.
Steven menegaskan, bagi seseorang yang sengaja menyebarkan berita bohong dan mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik, dapat dikenakan pidana penjara paling lama enam tahun dan/atau denda maksimal Rp1 miliar.
“Ketentuan itu diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008, tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE),” tandasnya.
(Alfrits Semen)