Minut — Konsep perencanaan pembangunan daerah Minut menuju kota industri yang disampaikan calon Bupati Minut dari PDIP Joune Ganda, SE di sejumlah tata muka, sebaiknya tidak hanya terfokus di wilayah selatan seperti di kecamatan Kalawat, Airmadidi maupun Kema.
Namun, daerah unggulan seperti Kecamatan Wori dan Likupang Raya sebaiknya ikut menjadi prioritas utama Joune-Kevin dalam membangun Minut ke depan.
Harapan ini disampaikan langsung sejumlah warga Nusa Utara yang selama ini berharap di pemerintahan Joune-Kevin kedepan, Likupang Raya akan menjadi home industri pariwisata di Sulut.
“Harus kita akui bahwa wilayah ini memiliki spot-spot wisata paling banyak di Sulut seperti wisata bahari pantai Pal, pantai Marinsow, pantai Pulisan yang pengelolaannya masih di kelola secara tradisional oleh penduduk lokal,” urai Jhon Sahari, warga desa Marinsow, kecamatan Likupang Timur.
Jika Likupang Raya akan menjadi salah satu wilayah pengembangan pariwisata di Minut di pemerintahan Joune-Kevin kedepan, maka dirinya optimis masyarakat yang menetap di wilayah ini akan merasakan dampak dari pembangunan tersebut.
“Kita memang butuh pemimpin yang memiliki orientasi berfikir pada pengembangan pariwisata di wilayah ini. Dan, konsep tersebut hanya ada pada Joune Ganda, sosok pengusaha nasional yang memiliki akses dengan pemerintah pusat maupun mancanegara,” jelas jebolan salah satu sekolah pariwisata di Sulut ini.
Menurut Sahari, selama 12 tahun lebih menjadi daerah otonom, Likupang Raya jauh dari sentuhan pembangunan pariwisata oleh pemerintah daerah.
Akibatnya, banyak spot-spot wisata yang ada hanya di kelolah secara tradisional oleh masyarakat lokal dengan menggunakan dana sumber dana yang terbatas juga.
“Kita bersyukur sejak beberapa tahun lalu sudah ada dana desa dari pemerintah pusat, sehingga akses jalan ke spot-spot wisata dibangun dengan menggunakan dana desa,” jelas pria pemilik beberapa perahu wisata, yang ikut merasakan dampak dari Pandemi Corona Virus.
“Akibat Covid, usaha saya selama beberapa bulan ini sepi dari langganan. Akibatnya, beberapa ABK terpaksa dirumahkan,” tutup Sahari polos.
(***/rds)