Manado, BeritaManado.com — Peringatan Hari Pahlawan tidak bisa dilepaskan dari sejarah Pertempuran Surabaya yang berpuncak 10 November 1945.
Budayawan Benny Matindas sepakat jika tanggal ini menjadi momentum peringatan perjuangan pahlawan tanah air.
Pada webinar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Generasi Penerus Pejuang Merah Putih (GPPMP) bekerjasama dengan BeritaManado.com, Sabtu (15/11/2020), Benny Matindas sedikit bercerita tentang perjuangan putra Sulut menumpas tentara Jepang.
Menurut Matindas, pada pertempuran di Surabaya, pasukan yang dipimpin J Tamboto berhasil melucuti ribuan tentara Jepang.
Bahkan kata Matindas, Johan Tamboto bersama Kolonel JF Warouw, Kapten Dolf Runturambi, Hein Wurangian dan kawan-kawan melumpuhkan satu prabrik besar Hitachi milik Jepang.
Bahkan terjadi penyerahan senjata besar-besaran.
“Jenderal Sudirman melihat ini capaian besar, sehingga menyuruh mencari wartawan memberitakan,” cerita Matindas.
Pada saat itu, lanjut Benny, wartawan yang memberitakan adalah Bung Tomo.
Singkat cerita kata Benny, Bung Tomo tidak sekadar menyiarkan berita lewat radio namun mulai memberikan semangat.
“Ini membangkitkan moral perjuangan hingga puncaknya pada 10 November,” ujarnya.
Pada webinar ini, Benny juga panjang lebar menceritakan peran pemuda Sulut dalam perjuangan bangsa, seperti keterlibatan pada Kongres Pemuda Pertama dan Kedua.
Diskusi GPPMP sendiri mengangkat tema ‘Para Kawanua Nasionalis dan perannya dalam aksi Sumpah Pemuda hingga Pertempuran 10 November 1945’.
Selain Benny Matindas, webinar menghadirkan Sejarahwan Anhar Gonggong, Dirjen Kebudayaan Republik Indonesia, Dr Hilmar Farid dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Krisnadwipayana, Ade Reza Hariyadi.
Sementara yang mengundang Ketua GPPMP Jeffrey Rawis dan Sekretaris Jenderal Tedy A Matheos.
(Alfrits Semen)