Siau – Miris benar strategi pemasangan bendera merah PDIP yang digencarkan tim pemenangan salat satu kandidat Bupati di Sitaro jelang Pemilukada 5 Juni. Puluhan ribu bendera yang dipasang diberbagai tempat itu, ternyata merupakan bendera tanpa tuan alias tanpa pendukung.
“Bendera itu dipasang oleh tim pendukung Tonsu tanpa pemberitahuan pada kami sebagai pemilik rumah,” koplain Hein Kahimpong, salah seorang warga Tagulandang, baru-baru.
Menurut Kahimpong, tim tersebut memasang bendera secara serampangan tidak peduli kalau pemilik rumah yang di depannya dipasangi bendera itu sebenarnya pendukung pasangan Salera (Salindeho-Kuera).
Strategi bendera tanpa tuan itu sontak mendapat kecaman di mana-mana. “Dorang kurang mo cari menang di bendera, padahal nyanda depe pendukung,” kata Etmon Lahinda, warga Siau.
“Saat ini tidak sedikit bendera tanpa tuan itu dicabut warga dan dibuang karena dipasang tanpa isin kepada tuan rumah,” kata Etmon. (alf)
Siau – Miris benar strategi pemasangan bendera merah PDIP yang digencarkan tim pemenangan salat satu kandidat Bupati di Sitaro jelang Pemilukada 5 Juni. Puluhan ribu bendera yang dipasang diberbagai tempat itu, ternyata merupakan bendera tanpa tuan alias tanpa pendukung.
“Bendera itu dipasang oleh tim pendukung Tonsu tanpa pemberitahuan pada kami sebagai pemilik rumah,” koplain Hein Kahimpong, salah seorang warga Tagulandang, baru-baru.
Menurut Kahimpong, tim tersebut memasang bendera secara serampangan tidak peduli kalau pemilik rumah yang di depannya dipasangi bendera itu sebenarnya pendukung pasangan Salera (Salindeho-Kuera).
Strategi bendera tanpa tuan itu sontak mendapat kecaman di mana-mana. “Dorang kurang mo cari menang di bendera, padahal nyanda depe pendukung,” kata Etmon Lahinda, warga Siau.
“Saat ini tidak sedikit bendera tanpa tuan itu dicabut warga dan dibuang karena dipasang tanpa isin kepada tuan rumah,” kata Etmon. (alf)