Ratahan – Berdasarkan data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Minahasa Tenggara (Mitra), estimasi kerugian rumah rusak akibat dampak bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Belang berkisar Rp120 juta.
Sekitar 14 rumah diperkirakan mengalami rusak berat dan ringan yang tersebar di lima desa, yakni Buku Selatan, Belang, Buku Utara, Buku Tengah, dan Ponosakan Indah.
“Estimasi kerugian diperkirakan sekitar Rp120 juta rupiah. Rumah-rumah tersebut sebagian besar milik sendiri dan hanya dua rumah yang milik orang lain. Sementara dua di antaranya masuk kategori rusak berat,” ungkap Kepala Dinas Perkim Mitra, Novie Legi, melalui Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman, Franky Ngongoloy, Selasa (12/4/2022).
Diungkapkannya, dari rumah-rumah tersebut empat di antaranya rumah permanen, satu rumah semi permanen, dan sisanya rumah non permanen.
“Sebagian besar kerusakan karena dinding yang terbuat dari bahan kayu dan tripleks. Beberapa rumah kategori permanen juga ada yang dinding dapur masih terbuat dari kayu dan tripleks,” jelas Franky Ngongoloy.
Adapun salah satu rumah rusak berat, yakni di Desa Buku Selatan karena tergenang air dan lumpur, serta kerusakan berat pada seluruh dinding rumah yang terbuat dari material kayu dan tripleks dengan estimasi kerugian sekitar Rp35 juta.
Sedangkan satu rumah lainnya di Desa Belang dikategorikan rusak berat karena tertimpa longsoran dan pohon yang tumbang dengan estimasi kerugian sekitar Rp25 juta.
“Dua rumah yang masuk kategori rusak berat tersebut adalah rumah non permanen, di mana satu di antaranya, yakni di Desa Belang bukan milik sendiri,” tutupnya.
(jenlywenur)