Manado – Lorong Tude dan Lorong Malalugis menjadi pusat keramaian tradisi hari raya Lebaran Ketupat, di Kelurahan Maasing, Kecamatan Tuminting, Kota Manado.
Pantauan BeritaManado, Rabu (12/6/2019) sore, hari raya yang dilaksanakan setelah tujuh hari hari raya Idul Fitri ini, sangat ramai dengan warga yang datang bersilahturahmi dan menikmati sajian ketupat, yang menjadi khas makanan saat Lebaran Ketupat.
Beberapa panggung hiburan terlihat marak dengan lantunan lagu dari penyanyi, baik dari tamu maupun tuan rumah serta diiringi alat musik keybord.
Di depan rumah Djafar Alkatiri, anggota DPD terpilih 2019, nampak ramai dengan warga yang menonton atraksi ‘Bambu Gila’.
Sementara itu di dekat jalan Boulevard 2 warga dihibur dengan tontonan panjat pinang.
Sune Nabitho (70), warga Lingkungan 3 yang sedang duduk di depan Masjid Ijtihad, mengatakan orang-orang mulai ramai berdatangan mulai pukul 10.00 Wita.
“Mulai jam 10 pagi orang-orang mulai banyak berdatangan, sehingga menimbulkan kemacetan di lorong Tude dan lorong Malalugis,” kata Sune.
Hal yang sama juga dikatakan Alex Tobuhu (63), saat sedang mengawasi anak-anak penjaga parkiran motor dekat rumahnya.
“Dari tadi pagi orang-orang banyak sekali lalu-lalang, ada yang datang dan ada yang pulang, mobil tidak bisa masuk, ini sudah menjadi tradisi setiap tahun sejak saya tinggal disini,” tutur Alex.
Hari raya yang hanya ada di Indonesia ini, telah menjadi tradisi keagamaan yang mengikat silahturahmi umat Islam serta kerukunan antar umat beragama.
“Saya sangat terkesan dengan rasa kekeluargaan yang terpancar dari keramahan tuan rumah warga Maasing. Tidak nampak rasa perbedaan saat menjamu kendati tamu yang berkunjung berbeda keyakinan,” tutur Indra, salah seorang pengunjung saat mengambil motornya dari parkiran.
(NovaManoppo)