Ratahan – Suasana panas dan mencekam terjadi di Desa Basaan Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra), Jumat (18/10) sekitar pukul 03.00 Wita dini hari tadi. Dimana dua kelompok warga di desa setempat saling serang dengan menggunakan benda-benda tumpul, bom melotok (Bom Rakitan) juga dengan menggunakan benda tajam.
Dari informasi yang diperoleh BeritaManado.com dilokasi kejadian, pertikaian dua kelompok ini dipicu persoalan sepeleh antar pemuda setempat pada Selasa (15/10) lalu. Kondisi ini kian mencekam dan semakin melebar hingga dua kelompok warga dari Desa Basaan Atas dan pesisir pantai kembali terlibat saling serang pada Jumat dini hari tadi. Meski sempat tenang, namun kondisi pun kembali pecah dan memanas sekitar pukul 08.00 pagi tadi.
Saat itu, kedua kelompok dari Basaan Atas dan pesisir saling kejar mengejar dengan senjata tajam dan benda tumpul. Suatuasi kian mecekam saat ledakan bom melotok (rakitan) dilemparkan kelompok pesisir pantai secara berulang kali dan melukai sejumlah warga Basaan Atas.
Situasi kembali tenang saat aparat kepolisian dari Polres Minsel, Polda Sulut dan Brimob Sulut tiba di lokasi kejadian. Dipimpin Kapolda Sulut Brigjen Pol Robby Kaligis, aparat menyisir lokasi konflik. “Kita siapkan aparat secukupnya untuk pengamanan. Namun apabila diperlukan, kita akan tambah lagi. Yang pasti aparat akan terus melakukan patroli dan pengamanan di lokasi kejadian perkara,” ujar Kapolda.
Sementara itu, dari pantauan BeritaManado.com, terlihat sekitar pukul 11.00 wita siang tadi, suasana mulai kondusif. Namun demikian, dibeberapa lokasi nampak jelas dua kelompok warga yang bertikai saling berjaga-jaga. Beberapa diantaranya menggunakan benda tajam. Sementara untuk kelompok dari Basaan pesisir, jelas terlihat mengenakan ikat kepala putih. (Rulan Sandag)
Ratahan – Suasana panas dan mencekam terjadi di Desa Basaan Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra), Jumat (18/10) sekitar pukul 03.00 Wita dini hari tadi. Dimana dua kelompok warga di desa setempat saling serang dengan menggunakan benda-benda tumpul, bom melotok (Bom Rakitan) juga dengan menggunakan benda tajam.
Dari informasi yang diperoleh BeritaManado.com dilokasi kejadian, pertikaian dua kelompok ini dipicu persoalan sepeleh antar pemuda setempat pada Selasa (15/10) lalu. Kondisi ini kian mencekam dan semakin melebar hingga dua kelompok warga dari Desa Basaan Atas dan pesisir pantai kembali terlibat saling serang pada Jumat dini hari tadi. Meski sempat tenang, namun kondisi pun kembali pecah dan memanas sekitar pukul 08.00 pagi tadi.
Saat itu, kedua kelompok dari Basaan Atas dan pesisir saling kejar mengejar dengan senjata tajam dan benda tumpul. Suatuasi kian mecekam saat ledakan bom melotok (rakitan) dilemparkan kelompok pesisir pantai secara berulang kali dan melukai sejumlah warga Basaan Atas.
Situasi kembali tenang saat aparat kepolisian dari Polres Minsel, Polda Sulut dan Brimob Sulut tiba di lokasi kejadian. Dipimpin Kapolda Sulut Brigjen Pol Robby Kaligis, aparat menyisir lokasi konflik. “Kita siapkan aparat secukupnya untuk pengamanan. Namun apabila diperlukan, kita akan tambah lagi. Yang pasti aparat akan terus melakukan patroli dan pengamanan di lokasi kejadian perkara,” ujar Kapolda.
Sementara itu, dari pantauan BeritaManado.com, terlihat sekitar pukul 11.00 wita siang tadi, suasana mulai kondusif. Namun demikian, dibeberapa lokasi nampak jelas dua kelompok warga yang bertikai saling berjaga-jaga. Beberapa diantaranya menggunakan benda tajam. Sementara untuk kelompok dari Basaan pesisir, jelas terlihat mengenakan ikat kepala putih. (Rulan Sandag)