SANGIHE, BeritaManado.com — Ombak besar disertai angin kencang masih melanda wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Sesuai rilis resmi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ketinggian gelombang laut mencapai 3,5 meter disertai angin kencang dengan kecepatan 20 hingga 40 km/jam.
Kecamatan Kendahe dan Tabukan Utara pun tak luput dari cuaca ekstrim tersebut.
Salah satu Desa yang mengalami terjangan gelombang yakni Desa Tariang Lama Kecamatan Kendahe.
Lindongan I dan II terkena dampak gelombang hingga menumbangkan pepohonan di bibir pantai bahkan hampir menyeret dapur rumah warga yang tinggal di dekat pantai
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Rivo Pudihang, ketika ditemui awak media pada Kamis (13/2/2020), terkait kondisi tersebut membenarkan situasi yang terjadi.
“Kemarin memang benar ada gelombang besar yang menghantam pesisir pantai di dua lendongan di desa Tariang Lama, dan bertepatan tim ada didekat lokasi untuk segera melakukan pemantauan” terang Pudihang.
Lanjut Pudihang, untuk mengantisipasi kejadian tak terduga, BPBD Sangihe telah mengeluarkan himbauan akan potensi meningkatnya ketinggian gelombang yang diperkirakan bisa mencapai 4 meter, sesuai rilis BMKG.
“Situasi masih dalam kategori aman. Tapi, untuk langkah antisipasi awal, pihak BPBD Sangihe sudah memberikan himbauan, yang disesuaikan dengan laporan dari BMKG.
Himbauan ditujukan untuk penyedia jasa transportasi untuk selalu mempersiapkan pelampung (life vest). Dan yang tidak kalah penting juga peringatan dini untuk nelayan di daerah pesisir pantai untuk tidak melaut dulu, serta bisa berjaga-jaga untuk kejadian-kejadian alam yang tidak terduga” sambungnya
Sementara itu, salah satu warga desa Tariang Lama yang namanya tidak ingin dipublikasikan membeberkan, jika sebenarnya masyarakat di Desa Tariang Lama sudah sering meminta adanya pembangunan pengaman pantai, tapi hingga hari ini permintaan tersebut belum bisa direalisasikan.
“Warga Tariang Lama, sangat mengharapkan adanya pembangunan talud pengaman atau pemecah ombak untuk mengantisipasi kejadian seperti ini.
Semoga dengan kejadian hari ini, Pemerintah bisa melihat bahwa memang kami butuh pembangunan tersebut” ungkapnya.
(Erick Sahabat)