Airmadidi-Meski tahun ini akan merayakan usia ke-13 tahun, Kabupaten Minahasa Utara masih belum terlepas dengan kasus-kasus penyerahan bantuan yang salah sasaran.
Sedikitnya 23 warga, keterwakilan ratusan kelompok nelayan (Pokyan) akhirnya buka suara, terkait kejanggalan bantuan-bantuan perikanan dari pemerintah pusat yang dikucurkan di Minut sejak tahun 2014 silam.
Terungkap, bantuan selama ini dinilai tidak tepat sasaran, sebab disalurkan hanya kepada kelompok nelayanan yang baru terbentuk alias dadakan.
Alhasil peruntukan bantuan tidak jelas rimbanya akibat tidak sejalan dengan program pemerintah.
Padahal, terdapat banyak kelompok nelayan yang jelas dan sudah ada programnya, namun tidak diberikan jatah bantuan.
“Yang terima bantuan justru kelompok nelayan yang kabur, tidak pernah mengikuti pemantapan, pembinaan dari para penyuluh, yang menurut aturan tidak diperbolehkan menerima bantuan,” ujar ketua salah satu kelompok nelayan, Josepien Nelwan ketika ditemui di Kantor Pemkab Minut, Selasa (25/10/2016).
Nelwan mengaku, kehadiran mereka di kantor bupati sudah mewakili ratusan kelompok nelayan yang tersebar di sejumlah Kecamatan di Minut, termasuk didampingi seorang penyuluh perikanan.
Sementara itu, Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan berjanji akan menindaklanjuti aspirasi para nelayan.
“Saya ingin masyarakat Minahasa Utara sejahtera. Semaksimal mungkin pemerintah akan membantu usaha masyarakat, baik itu sebagai nelayan, petani, wiraswasta dan sebagainya. Dan saya ingin semua bantuan bisa diterima oleh orang yang tepat,” kata bupati.(findamuhtar)