Bitung – Entah apa yang ada dalam pikiran Dimas Ayudias Sriyono (22) warga Kelurahan Madidir Weru Lingkungan Tiga RT 15 Kecamatan Madidir sehingga nekad mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seutas tali, Minggu (28/12/20114) sekitar pukul 00.30 Wita. Ayah satu anak ini mengakhiri hidupnya dengan sutas tali ayunan yang sehari-hari digunakan mengayun anaknya yang baru berumur dua bulan dalam kamar tidurnya.
Menurut pengakuan istri korban, Igel Tiroyan (18), ia tidak menyangka jika malam itu suaminya akan berbuat nekad. Dan tak mengetahui jika suaminya telah melepas tali ayunan anaknya kemudian digunakan untuk menggatung diri.
“Ketika kejadian saya tidur sehingga tak melihat jika dia telah melepas tali ayunan yang setiap hari digunakan untuk menidurkan anak kami,” kata Igel.
Igel mengaku begitu kaget ketika terbangun dan melihat suaminya telah tergantung dengan tali di leher yang diikatkan di plafon kamar. “Anak saya menangis dan saya langsung terbangun, kemudian melihat dia sudah tergantung,” katanya.
Rupanya aksi korban itu bukan pertama kali, karena menurut Igel, tahun 2008 silam suaminya juga pernah mencoba untuk bunuh diri dengan cara meminum cairan pembersih lantai. “Tapi ketika itu nyawanya berhasil diselamatkan karena aksinya diketahu keluarga,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono SIK MHum mengatakan pihaknya masih mencari tahu apa motif korban melakukan aksi itu. Dan pihaknya sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi untuk mencari tahu apa yang mendasari korban melakukan aksi bunuh diri.
“Dugaan sementara adalah karena faktor ekonomi, tapi kita masih sementara mengumpulkan keterangan,” kata Sarwono.(abinenobm)
Bitung – Entah apa yang ada dalam pikiran Dimas Ayudias Sriyono (22) warga Kelurahan Madidir Weru Lingkungan Tiga RT 15 Kecamatan Madidir sehingga nekad mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seutas tali, Minggu (28/12/20114) sekitar pukul 00.30 Wita. Ayah satu anak ini mengakhiri hidupnya dengan sutas tali ayunan yang sehari-hari digunakan mengayun anaknya yang baru berumur dua bulan dalam kamar tidurnya.
Menurut pengakuan istri korban, Igel Tiroyan (18), ia tidak menyangka jika malam itu suaminya akan berbuat nekad. Dan tak mengetahui jika suaminya telah melepas tali ayunan anaknya kemudian digunakan untuk menggatung diri.
“Ketika kejadian saya tidur sehingga tak melihat jika dia telah melepas tali ayunan yang setiap hari digunakan untuk menidurkan anak kami,” kata Igel.
Igel mengaku begitu kaget ketika terbangun dan melihat suaminya telah tergantung dengan tali di leher yang diikatkan di plafon kamar. “Anak saya menangis dan saya langsung terbangun, kemudian melihat dia sudah tergantung,” katanya.
Rupanya aksi korban itu bukan pertama kali, karena menurut Igel, tahun 2008 silam suaminya juga pernah mencoba untuk bunuh diri dengan cara meminum cairan pembersih lantai. “Tapi ketika itu nyawanya berhasil diselamatkan karena aksinya diketahu keluarga,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Bitung, AKBP Hari Sarwono SIK MHum mengatakan pihaknya masih mencari tahu apa motif korban melakukan aksi itu. Dan pihaknya sudah meminta keterangan kepada sejumlah saksi untuk mencari tahu apa yang mendasari korban melakukan aksi bunuh diri.
“Dugaan sementara adalah karena faktor ekonomi, tapi kita masih sementara mengumpulkan keterangan,” kata Sarwono.(abinenobm)