Aermadidi, Beritamanado.com – Impian Denisa Seybelini Rumuat untuk ikut mengharumkan nama Sulut di PON Papua pupus sudah.
Atlit anggar Sulut berprestasi ini mengaku tak diikutkan dalam Pelatda mandiri yang sudah dimulai tanggal 01 Juli 2020 tanpa alasan jelas.
Padahal dari segi prestasi, atlit berusia 19 tahun ini satu satunya atlit anggar yang lolos saat Pra PON 2019 di Semarang yang memakai anggaran dari pemerintah dan saat itu memberangkatkan atlit sebanyak 18 atlit.
Namun Denisa harus menguburkan impiannya mengharumkan Sulut setelah mengetahui namanya tak masuk dalam daftar atlit peserta Pelatda mandiri yang sudah digelar KONI Sulut.
“Sampai saat ini saya tidak tahu alasannya apa sehingga KONI tak memasukkan nama saya di Pelatda mandiri,” kata Denisa saat dihubungi, Jumat (03/07/2020).
Sedangkan berdasarkan surat keputusan dari PB Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Nomor 02 tahun 2020, Denisa lolos Pra PON dan yang lolos atlit untuk ke PON seluruh indonesia hanya sembilan orang per jenis senjata yakni senjata sabel putri.
“Lebih mengecewakan lagi, saya dapat info dari KONI hanya 21 cabor yang di akomodir dan anggar tidak termasuk dalam 21 cabor itu,” katanya dengan nada kecewa
Dirinya berharap, kebijakan KONI tak mengikutsertakan cabor anggar di Pelatda mandiri kembali dikaji karena atlit anggar Sulut mulai diperhitungkan.
“Mohon kiranya menjadi perhatian dari Pemerintah agar kami bisa ikut membela Sulut di PON Papua,” katanya.
(abinenobm)