Manado, BeritaManado.com — Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut melalui Gugus Tugas percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) terus dilakukan dan mendapat apresiasi dari sejumlah pihak.
Salah satunya datang dari Anggota Komisi IV DPRD Sulut Melky Jakhin Pangemanan.
Dirinya mengapresiasi Pemprov Sulut yang telah mengusulkan Gedung Kitawaya dan Bapelkes menjadi Rumah Sakit Rujukan COVID-19, ke Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Saya dan Komisi IV mengapresiasi perhatian Pemprov Sulut yang telah mengusulkan RS Rujukan COVID-19 di Sulut. Upaya Pemprov ini agar bisa mengurangi beban Rumah Sakit Umum dan untuk menekan resiko penularan COVID-19 di fasilitas kesehatan yang ada di Sulut. Pak Gubernur Olly Dondokambey sangat memberi perhatian serius terhadap penanganan COVID-19 di Sulut,” ungkap Melky Jakhin Pangemanan kepada BeritaManado.com.
Namun legislator yang akrab disapa MJP ini menyesalkan pengerjaan pembangunan tersebut yang tidak mempertimbangkan skala prioritas.
Diantaranya, Gedung Kitawaya Kairagi Manado dan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Malalayang Manado, dimana dalam pemantauan langsung di kedua lokasi tersebut dirinya mendapati sejumlah catatan, Jumat (17/7/2020) siang tadi.
“Salah satunya catatan kritis pada proyek pembangunan fasilitas Gedung Kitawaya Kairagi yang dianggarkan Rp4,3 Milyar dari APBD Sulut. Seharusnya diprioritaskan renovasi dalam gedung dan kesiapan sarana penunjang lainnya yang lebih dibutuhkan bukan pengaspalan jalan di dalam kompleks Gedung Kitawaya,” ungkap Ketua DPW PSI Sulut ini
Sebab, lanjut legislator yang dikenal tegas dan kritis ini, pengaspalan jalan tidak terlalu urgent.
“Kualitas aspal jalan juga sangat memprihatinkan, terkesan dibuat asal-asalan. Pelaksanaan di lapangan lebih mengutamakan percepatan tanpa memperhatikan kualitas pekerjaan,” tegas MJP.
Selain Gedung Kitawaya, MJP juga menyoroti ketersediaan tempat atau fasilitas tempat tidur bagi tenaga/petugas kesehatan di Bapelkes Malalayang.
“Ruang istirahat para tenaga kesehatan tidak dilengkapi Air Conditioner (AC),” tegasnya.
Atas hasil temuan langsung di lapangan tersebut, MJP menambahkan, Komisi IV mendorong Dinas Kesehatan Sulut agar memperhatikan kondisi para tenaga/petugas kesehatan di Bapelkes Malalayang.
“Keselamatan dan kenyamanan para tenaga kesehatan yang berjuang dan berada digarda terdepan penanganan COVID-19 harus mendapatkan perhatian serius,” ujarnya seraya menambahkan akan segera memanggil pihak perusahaan pelaksana yang mengerjakan pembangunan fasilitas kesehatan di Gedung Kitawaya.
Diketahui, Gedung Kitawaya Kairagi Manado dipersiapkan untuk rumah sakit rujukan bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) COVID-19 dengan kapasitas 200 tempat tidur.
Sementara, Bapelkes Malalayang Manado dengan kapasitas 150 tempat tidur. Kedua gedung tersebut saat ini telah direnovasi.
(AnggawiryaMega)