Manado – Puluhan rumah warga Kelurahan Pakowa dan Ranotana Weru yang mendiami bantaran sungai Kanaan hanyut saat terjadi banjir bandang 15 Januari 2014 lalu. Ternyata, sungai yang airnya mengalir dari Desa Kali melintasi beberapa kelurahan di Kota Manado ini dulunya memiliki lebar hingga 30 meter. Hal tersebut dikatakan Cenga Onibala, warga Bumi Nyiur.
“Lebar sungai dulu sampai 30 meter sehingga tidak pernah terjadi banjir sehebat sekarang. Tapi sekarang lebar sungai rata-rata tersisa 10 meter sehingga tak heran hujan yang tidak lama sekalipun bisa berakibat banjir,” ujar Onibala kepada beritamanado, Kamis (10/7/2014).
Untuk itu Onibala meminta pemerintah daerah mengeluarkan aturan tegas agar tidak ada lagi masyarakat mendiami daerah aliran sungai (DAS). “Ini penting, karena banjir tak hanya berakibat pada kerugian materiil, tapi juga banyak nyawa hilang akibat banjir,” tukasnya. (jerrypalohoon)
Manado – Puluhan rumah warga Kelurahan Pakowa dan Ranotana Weru yang mendiami bantaran sungai Kanaan hanyut saat terjadi banjir bandang 15 Januari 2014 lalu. Ternyata, sungai yang airnya mengalir dari Desa Kali melintasi beberapa kelurahan di Kota Manado ini dulunya memiliki lebar hingga 30 meter. Hal tersebut dikatakan Cenga Onibala, warga Bumi Nyiur.
“Lebar sungai dulu sampai 30 meter sehingga tidak pernah terjadi banjir sehebat sekarang. Tapi sekarang lebar sungai rata-rata tersisa 10 meter sehingga tak heran hujan yang tidak lama sekalipun bisa berakibat banjir,” ujar Onibala kepada beritamanado, Kamis (10/7/2014).
Untuk itu Onibala meminta pemerintah daerah mengeluarkan aturan tegas agar tidak ada lagi masyarakat mendiami daerah aliran sungai (DAS). “Ini penting, karena banjir tak hanya berakibat pada kerugian materiil, tapi juga banyak nyawa hilang akibat banjir,” tukasnya. (jerrypalohoon)