Tombulu – Industri ritel moderen telah merambah hampir di seluruh penjuru daerah di Indonesia.
Keberadaan ritel moderen seperti Indomaret dan Alfamart telah mematikan banyak ritel tradisional seperti toko dan warung terutama di daerah pedesaan.
Jika sebelumnya masyarakat pelaku usaha kecil seperti pemilik warung dan kios di Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa masih bebas dari “ancaman” ritel moderen, tapi sekarang tidak lagi.
Pasalnya, Indomaret atau Alfamart “resmi” telah masuk di Kecamatan Tombulu. Bangunan Indomaret di Desa Kembes hampir selesai dan kemungkinan akan mulai beroperasi awal Januari 2017 mendatang.
Menurut pemerhati masyarakat, Devi Najoan, merambahnya usaha ritel Indomaret dan Alfamart adalah bukti kurang peduli pemerintah terhadap sektor usaha mikro dan UMKM.
“Keberadaan Indomaret dan Alfamart berdampak langsung pada perekonomian masyarakat terutama masyarakat pedesaan. Kios, warung bahkan pasar tradisional akan kehilangan banyak pelanggan. Uang masyarakat akan terserap keluar oleh pemilik modal, tidak lagi berputar di daerah,” ujar Devi Najoan kepada BeritaManado.com, Rabu (28/12/2016).
Tokoh pemuda gereja ini menyarankan pemerintah daerah di Sulawesi Utara belajar dari daerah lain seperti Kota Bukit Tinggi, Kota Palu dan beberapa kota lain di Indonesia yang pemerintahnya tidak mengizinkan Indomaret dan Alfamart masuk.
“Karena pemerintah disana lebih memikirkan efek negatif dari keberadaan Indomaret dan Alfamart bukan sekedar terbuka menerima investasi. Paling utama pemerintah daerah wajib meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama pelaku usaha ritel tradisional,” tukas Najoan. (JerryPalohoon)