Bitung, BeritaManado.com – Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Bitung mempertanyakan tujuan dan manfaat iuran Korpri setiap bulan.
Iuran itu kata sejumlah ASN, otomatis dipotong dari gaji mereka setiap bulan sesuai golongan oleh sistem di Bank SulutGo.
“Iuran paling rendah sebesar Rp10 ribu dan paling besar Rp30 ribu mengikuti golongan tiap ASN,” kata sejumlah ASN, Rabu (10/03/2021).
Namun kata mereka, iuran itu tidak jelas apa manfaatnya selain untuk dana duka dan pensiun.
“Sampai hari ini, kami tidak tahu iuran itu dikelola bagaimana selain untuk dana duka dan pensiun bagi anggota Korpri,” katanya.
Setiap tahun kata salah satu ASN, anggota Korpri yang meninggal dan pensiun bisa dihitung dengan jari, lalu sisanya tidak jelas untuk apa.
“Ini bukan soal nominalnya, tapi harus ada laporan rutin kepada kami karena iuran itu dipotong dari gaji,” katanya.
Adapun jumlah ASN Pemkot Bitung mengacu ke data BKPSDM tahun 2021 sebayak 2.970 orang.
Jika jumlah ASN itu dikalikan potongan paling kecil yakni Rp10 ribu maka ada Rp29.700.000 masuk ke rekening Korpri setiap bulan.
Aparat Hukum Diminta Turun Tangan
Terkait iuran Korpri itu, salah satu pemerhati pemerintahan, Rocky Oroh mendesak aparat penegak hukum untuk menelusuri iuran Korpri yang rutin dipotong dari ribuan gaji ASN setiap bulan.
Alasannya kata Rocky, iuran yang jumlahnya puluhan juta setiap bulan tidak jelas peruntukannya dan kuat dugaan disalah gunakan oleh oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.
“Aparat hukum harus turun tangan. Kasihan para ASN yang haknya dipotong dengan dalih iuran tapi tidak merasakan manfaatnya,” kata Rocky.
Aktivis yang dikenal sangat vokal ini juga mengatakan, indikasi dana iuran Korpri disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk kepentingan pribadi harus dibuktikan olah aparat penegak hukum.
“Sudah menjadi rahasia umum, dana iuran Korpri menjadi “ladang” pinjaman oleh sejumlah oknum pejabat yang tidak jelas pengembaliannya. Nah, dugaan ini yang harus diungkap aparat penegak hukum,” katanya.
Ia mengaku mendapat informasi jika sejumlah oknum pejabat Pemkot Bitung menggunakan nama ASN lain untuk meminjam dana Korpri sebesar ratusan juta.
“Katanya ada satu pejabat yang menggunakan tiga hingga lima nama ASN lain untuk mengajukan pinjaman dana Korpri. Dan ironinya ASN yang digunakan namanya itu yang harus mengangsur setiap bulan,” katanya.
(abinenobm)